Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengajak Partai Kebangkitan Bangsa duduk bersama membahas Pilkada Jawa Barat 2018 setelah Golkar menarik dukungan kepada Ridwan Kamil.

"Mengenai perkembangan pemilihan Gubernur Jawa Barat saya mengajak kepada Partai Kebangkitan Bangsa untuk duduk satu meja bersama-sama melakukan pembahasan Pemilu Gubernur di Jawa Barat dalam posisi kita memiliki posisi yang sederajat," kata Dedi Mulyadi pada Munaslub Golkar di JCC, Jakarta, Rabu.

Dedi mengatakan dialog dengan posisi sederajat diperlukan sehingga pemilihan Gubernur Jawa Barat bisa berjalan efektif dan seluruh kepentingan masyarakat Jawa Barat dijawab dengan gaya politik yang cerdas yang bisa memahami apa yang menjadi aspirasi masyarakat.

"Duduk bersama itu sangat penting untuk membaca kemungkinan yang terjadi mengingat konstelasi di Pilgub Jabar masih sangat terbuka, belum ada satu pun pasangan calon sudah menetapkan diri," jelas Bupati Purwakarta itu.

Dedi mengatakan keputusan Golkar menarik dukungan kepada Ridwan Kamil membuka ruang bagi semua partai untuk membicarakan pemilihan Gubernur Jawa Barat secara tepat.

Pria yang juga akan maju pada Pilgub Jabar itu mengajak PKB membicarakan terlebih dulu perahu yang akan digunakan untuk mencalonkan gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat. Menurut dia mencalonkan gubernur tidak ada maknanya jika perahu atau tiket perolehan kursi DPRD minimal 20 persen tidak terpenuhi.

"Dari awal saya menyampaikan jangan dulu bicara orang. Bicara lah tentang perahunya yang cukup, baru isinya. Siapa isinya didasarkan pada terakomodirnya seluruh kepentingan masyarakat dan tentunya kita juga tidak memungkiri partai juga punya kepentingan untuk menjaga eksistensi dirinya dan elektabilitas kepartaiannya," ujar Dedi.

Menurut dia, pintu koalisi antarpartai padaPilgub Jabar masih terbuka lebar. Partai pengusung Ridwan Kamil lainnya juga memiliki peluang mencabut dukungannya yang akan mempengaruhi persyaratan kursi dukungan DPRD.

Berdasarkan hasil Pemilu Legislatif 2014 di Jawa Barat, perolehan kursi di DPRD Jabar adalah PDIP 20 kursi, Golkar 17 kursi, PKS 12 kursi, Demokrat 12 kursi, Gerindra 11 kursi, PPP sembilan kursi, PKB tujuh kursi, Nasdem lima kursi, PAN empat kursi dan Hanura tiga kursi.

Syarat partai atau gabungan partai politik mencalonkan gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Jabar adalah minimal 20 persen dari total 100 kursi DPRD.