Indeks BEI turun tipis jadi 6.165,60 poin
20 Desember 2017 10:05 WIB
Arsip Foto. Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/9/2017). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta (ANTARA News) - Sentimen positif yang mulai terbatas membuat Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI) turun 2,06 poin atau 0,03 persen menjadi 6.165,60 poin pada pembukaan bursa Rabu, sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 0,52 poin (0,05 persen) menjadi 1.041,35.
"Katalis positif bagi pasar yang terbatas menjadi faktor penahan IHSG," kata Wakil Presiden Riset dan Analisis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere.
Ia mengatakan sebagian investor menahan transaksi sambil mencermati data pertumbuhan domestik bruto (PDB) Amerika Serikat dan Inggris, serta kebijakan moneter bank sentral Jepang (BoJ).
Di sisi lain, lanjut dia, investor diperkirakan mengantisipasi berbagai kemungkinan terkait faktor politik dan keamanan setelah Amerika Serikat memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai status Yerusalem.
Dari dalam negeri, ia menjelaskan, sentimen positif dari pertumbuhan ekonomi nasional serta membaiknya indikator sosial seperti tingkat kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan diharapkan dapat menjaga pergerakan saham.
"Proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen pada tahun ini diperkirakan tercapai," katanya.
Di tingkat regional, indeks bursa Nikkei turun 19,52 poin (0,08 persen) ke 22.849,83; indeks Hang Seng melemah 4,29 poin (0,01 persen) ke 29.249,37; dan Straits Times melemah 11,80 poin (0,35 persen) ke posisi 3.392,39.
"Katalis positif bagi pasar yang terbatas menjadi faktor penahan IHSG," kata Wakil Presiden Riset dan Analisis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere.
Ia mengatakan sebagian investor menahan transaksi sambil mencermati data pertumbuhan domestik bruto (PDB) Amerika Serikat dan Inggris, serta kebijakan moneter bank sentral Jepang (BoJ).
Di sisi lain, lanjut dia, investor diperkirakan mengantisipasi berbagai kemungkinan terkait faktor politik dan keamanan setelah Amerika Serikat memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai status Yerusalem.
Dari dalam negeri, ia menjelaskan, sentimen positif dari pertumbuhan ekonomi nasional serta membaiknya indikator sosial seperti tingkat kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan diharapkan dapat menjaga pergerakan saham.
"Proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen pada tahun ini diperkirakan tercapai," katanya.
Di tingkat regional, indeks bursa Nikkei turun 19,52 poin (0,08 persen) ke 22.849,83; indeks Hang Seng melemah 4,29 poin (0,01 persen) ke 29.249,37; dan Straits Times melemah 11,80 poin (0,35 persen) ke posisi 3.392,39.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017
Tags: