Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara optimistis ekonomi pada triwulan IV-2017 bisa tumbuh lebih baik dari triwulan III-2017 yang tumbuh 5,06 persen.

"Kami yakin pertumbuhan triwulan empat akan lebih tinggi dari 5,06 persen," kata Suahasil di Jakarta, Selasa.

Suahasil mengatakan komponen penyumbang pertumbuhan ekonomi seperti konsumsi rumah tangga, pengeluaran pemerintah, investasi maupun ekspor tumbuh positif pada periode ini.

Kinerja impor yang tumbuh optimal, terutama bahan modal, juga diproyeksikan bisa memberikan insentif bagi perbaikan sektor investasi pada triwulan IV-2017.

"Impor naik itu artinya kegiatan ekonomi mulai bergerak. Orang mengimpor bahan baku, artinya mulai terjadi produksi," ujar Suahasil.

Ia menambahkan proses produksi yang berjalan tersebut bisa menciptakan lapangan kerja baru dan ikut berkontribusi kepada pertumbuhan konsumsi rumah tangga.

"Seharusnya `multiplier effect`-nya mulai bekerja. Dia bisa meng-`hire` tenaga kerja, lalu membayar upah. Upah itu menjadi `income` rumah tangga, sebagian jadi konsumsi dan tabungan," katanya.

Untuk itu, Suahasil meyakini realisasi pertumbuhan ekonomi pada periode ini masih sejalan sesuai asumsi pada 2017 yang ditetapkan 5,2 persen.

Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2017 tercatat sebesar 5,06 persen, sehingga secara akumulatif pertumbuhan ekonomi berada dalam kisaran 5,03 persen.

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Keuangan Sri Mulyani pernah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada akhir tahun 2017 mencapai 5,17 persen.

Sementara itu, untuk pertumbuhan ekonomi pada 2018, pemerintah menetapkan asumsi dalam APBN sebesar 5,4 persen.