Kemenkes siapkan 4.000 obat ADS untuk pasien difteri
19 Desember 2017 20:40 WIB
Dokumentasi--Perawat mengunakan berjalan usai melakukan pemeriksaan terhadap pasien yang diduga terkena virus Difteri di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Jumat (8/12/2017). Menteri Kesehatan Nila Moeloek menetapkan kasus virus Difteri merupakan kasus kejadian luar biasa, sehingga Kemenkes akan menjadwalkan imunisasi vaksin TD (tetanus-difteri) untuk mengatasi kejadian luar biasa (KLB) penyakit difteri di tiga provinsi diantaranya Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten. (ANTARA /Muhammad Adimaja)
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Kesehatan akan menyiapkan 4.000 obat Antidifteri Serum (ADS) untuk memenuhi kebutuhan pengobatan pasien difteri di Indonesia.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Untung Suseno Sutarjo di Jakarta, Selasa, mengatakan akan mengimpor obat ADS guna memenuhi kebutuhan pada kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri.
Selain itu, pemenuhan ADS juga didapatkan dari sumbangan oleh Biofarma sebanyak 700 vial untuk pasien difteri.
"Biofarma menyumbang 700 vial ADS. Kita juga minta Badan POM untuk mempermudah impor ADS. Jadi bulan ini mungkin sudah bisa dapat 4.000-an vial," kata Untung.
Sementara untuk kebutuhan vaksin difteri dalam pelaksanaan imunisasi ulang atau "Outbreak Response Immunization" (ORI), Kementerian Kesehatan juga sudah meminta Biofarma meningkatkan jumlah produksi vaksin difteri.
Untung menjelaskan sejumlah kementerian-lembaga terkait sudah berkoordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan untuk penanganan wabah difteri yang semakin meluas.
Dalam rapat koordinasi itu disebutkan bahwa setiap pemerintah daerah harus inisiatif melaksanakan ORI di daerahnya yang terdapat kasus difteri.
Kementerian Kesehatan sebelumnya hanya menetapkan tiga provinsi, yakni Jawa Barat; DKI Jakarta; Banten, untuk melaksanakan ORI.
"Kita juga meminta dorongan dan dukungan kementerian lain seperti Kemendagri, Panglima TNI, Kapolri, dalam penanganan ini," kata Untung.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Untung Suseno Sutarjo di Jakarta, Selasa, mengatakan akan mengimpor obat ADS guna memenuhi kebutuhan pada kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri.
Selain itu, pemenuhan ADS juga didapatkan dari sumbangan oleh Biofarma sebanyak 700 vial untuk pasien difteri.
"Biofarma menyumbang 700 vial ADS. Kita juga minta Badan POM untuk mempermudah impor ADS. Jadi bulan ini mungkin sudah bisa dapat 4.000-an vial," kata Untung.
Sementara untuk kebutuhan vaksin difteri dalam pelaksanaan imunisasi ulang atau "Outbreak Response Immunization" (ORI), Kementerian Kesehatan juga sudah meminta Biofarma meningkatkan jumlah produksi vaksin difteri.
Untung menjelaskan sejumlah kementerian-lembaga terkait sudah berkoordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan untuk penanganan wabah difteri yang semakin meluas.
Dalam rapat koordinasi itu disebutkan bahwa setiap pemerintah daerah harus inisiatif melaksanakan ORI di daerahnya yang terdapat kasus difteri.
Kementerian Kesehatan sebelumnya hanya menetapkan tiga provinsi, yakni Jawa Barat; DKI Jakarta; Banten, untuk melaksanakan ORI.
"Kita juga meminta dorongan dan dukungan kementerian lain seperti Kemendagri, Panglima TNI, Kapolri, dalam penanganan ini," kata Untung.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: