Tiga proyek di tol Jakarta-Cikampek dihentikan sampai 2 Januari
19 Desember 2017 18:59 WIB
Pekerja menyelesaikan pembangunan proyek kereta ringan atau (Light Rail Transit) di samping tol Jagorawi , Jakarta Timur, Kamis (7/9/2017). Dalam pembangunan tahap pertama, akan ada tiga rute yang terhubung, yakni Cibubur-Cawang sepanjang 14,5 km, Bekasi Timur-Cawang sepanjang 17,1 km dan Cawang-Dukuh Atas sepanjang 10,5 km. Pada akhir tahun 2017, pembangunan proyek LRT ditarget akan mencapai 45 persen. (ANTARA/Yulius Satria Wijaya)
Bekasi (ANTARA News) - PT Jasa Marga menghentikan sementara pengerjaan tiga proyek infrastruktur di lintasan Tol Jakarta-Cikampek guna mengurangi kemacetan lalu lintas kendaraan sepanjang libur perayaan Natal dan Tahun Baru 2017.
"Pengerjaan jalur Light Rail Transit (LRT), Kereta Cepat dan jalan tol layang (elevated) Jakarta-Cikampek dihentikan, Kamis (22/12). Lahan pembangunan LRT sementara akan difungsikan sebagai jalur darurat," kata Humas PT Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek, Handoyono, di Bekasi, Selasa.
Dia mengatakan, penghentian pengerjaan tiga proyek tersebut selama kurang lebih 12 hari.
"Pengerjaan proyek ini baru akan dimulai kembali pada 2 Januari 2018," katanya.
Handoyo mengatakan, penghentian sementara tiga proyek ini dikarenakan Gerbang Tol Cikampek merupakan akses utama bagi keluarnya kendaraan dari arah Jakarta dan sekitarnya.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah memprediksi, puncak arus balik di ruas ini akan terjadi pada akhir pekan ini, mulai 22 hingga 24 Desember.
"Pada 22 Desember tersebut diperkirakan akan ada 130.000 unit kendaraan yang melewati ruas tol Cikampek," katanya.
Jumlah tersebut diketahui melonjak 32,05 persen dibandingkan pada hari normal yang jumlahnya mencapai 78.000 unit kendaraan.
Selain itu, kata Handoyono, pihaknya akan melakukan buka tutup di lokasi tempat istirahat (rest area) dan kantong parkir (parking bay).
Pengalihan beban volume lalu lintas pun akan dilakukan saat terjadi kemacetan.
Biasanya, arus lalu lintas akan dialihkan ketika kemacetan panjang terjadi di gerbang tol Cikarang Utama.
Saat situasi itu terjadi, kata dia, kendaraan akan dialihkan keluar menuju gerbang tol Cikarang Barat 3 dan masuk lagi ke Cikarang Barat 1 dengan beban tarif tol yang sama.
"Pengerjaan jalur Light Rail Transit (LRT), Kereta Cepat dan jalan tol layang (elevated) Jakarta-Cikampek dihentikan, Kamis (22/12). Lahan pembangunan LRT sementara akan difungsikan sebagai jalur darurat," kata Humas PT Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek, Handoyono, di Bekasi, Selasa.
Dia mengatakan, penghentian pengerjaan tiga proyek tersebut selama kurang lebih 12 hari.
"Pengerjaan proyek ini baru akan dimulai kembali pada 2 Januari 2018," katanya.
Handoyo mengatakan, penghentian sementara tiga proyek ini dikarenakan Gerbang Tol Cikampek merupakan akses utama bagi keluarnya kendaraan dari arah Jakarta dan sekitarnya.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah memprediksi, puncak arus balik di ruas ini akan terjadi pada akhir pekan ini, mulai 22 hingga 24 Desember.
"Pada 22 Desember tersebut diperkirakan akan ada 130.000 unit kendaraan yang melewati ruas tol Cikampek," katanya.
Jumlah tersebut diketahui melonjak 32,05 persen dibandingkan pada hari normal yang jumlahnya mencapai 78.000 unit kendaraan.
Selain itu, kata Handoyono, pihaknya akan melakukan buka tutup di lokasi tempat istirahat (rest area) dan kantong parkir (parking bay).
Pengalihan beban volume lalu lintas pun akan dilakukan saat terjadi kemacetan.
Biasanya, arus lalu lintas akan dialihkan ketika kemacetan panjang terjadi di gerbang tol Cikarang Utama.
Saat situasi itu terjadi, kata dia, kendaraan akan dialihkan keluar menuju gerbang tol Cikarang Barat 3 dan masuk lagi ke Cikarang Barat 1 dengan beban tarif tol yang sama.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017
Tags: