Presiden ingin UGM jadi contoh perubahan besar
19 Desember 2017 17:50 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan kuliah umum dalam acara puncak Dies Natalis ke-68 Universitas Gadjah Mada (UGM) di Graha Sabha Pramana UGM, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (19/12/2017). (ANTARA /Andreas Fitri Atmoko)
Yogyakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi perguruan tinggi yang mampu memberikan contoh dalam melakukan perubahan besar dan radikal dalam dunia pendidikan.
"Saya sungguh berharap agar UGM bisa menjadi contoh untuk tidak terjebak pada rutinitas. UGM juga bisa menjadi contoh untuk perubahan besar, perubahan radikal dalam pendidikan tinggi kita yang menjawab tantangan Iptek dan perubahan zaman," kata Presiden dalam Kuliah Umum Dies Natalis ke-68 UGM di Yogyakarta, Selasa.
Presiden ingin agar cara kerja perguruan tinggi semakin inovatif dan kreatif.
Meskipun memahami beratnya mengubah agenda pendidikan, Presiden Jokowi menilai bahwa kurikulum pendidikan tinggi sudah saatnya dibenahi untuk disesuaikan dengan teknologi baru dan budaya para pelaku milenium (millenials).
"Saya paham agenda perubahan selalu tidak ringan tantangannya, tidak ringan, tapi saya yakin UGM pasti bisa. Saya bangga dengan perjuangan UGM. Saya bangga dengan sikap kerakyatan UGM. Saya bangga dengan jiwa ke-Indonesiaan UGM. Saya bangga almamater saya UGM," kata Presiden Jokowi, disambut tepuk tangan hadirin.
Oleh karena itulah, Presiden sangat berharap UGM dapat menjadi contoh bagi lahirnya berbagai inovasi di Indonesia hingga memenangkan kompetisi baik secara nasional maupun di arena global.
Presiden menginginkan agar UGM menjadi bagian ekosistem nasional dalam membangun keadilan bagi seluruh rakyat.
"Selamat ulang tahun ke-68 Universitas Gadjah Mada. Dirgahayu untuk kemajuan negeri tercinta," demikian Presiden Joko Widodo.
Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Hadir pula Menteri Sekretaris Negara yang juga menjabat sebagai Ketua Mejelis Wali Amanat UGM Pratikno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Lemhannas Agus Widjojo, dan Sekjen Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Ari Dwipayana.
"Saya sungguh berharap agar UGM bisa menjadi contoh untuk tidak terjebak pada rutinitas. UGM juga bisa menjadi contoh untuk perubahan besar, perubahan radikal dalam pendidikan tinggi kita yang menjawab tantangan Iptek dan perubahan zaman," kata Presiden dalam Kuliah Umum Dies Natalis ke-68 UGM di Yogyakarta, Selasa.
Presiden ingin agar cara kerja perguruan tinggi semakin inovatif dan kreatif.
Meskipun memahami beratnya mengubah agenda pendidikan, Presiden Jokowi menilai bahwa kurikulum pendidikan tinggi sudah saatnya dibenahi untuk disesuaikan dengan teknologi baru dan budaya para pelaku milenium (millenials).
"Saya paham agenda perubahan selalu tidak ringan tantangannya, tidak ringan, tapi saya yakin UGM pasti bisa. Saya bangga dengan perjuangan UGM. Saya bangga dengan sikap kerakyatan UGM. Saya bangga dengan jiwa ke-Indonesiaan UGM. Saya bangga almamater saya UGM," kata Presiden Jokowi, disambut tepuk tangan hadirin.
Oleh karena itulah, Presiden sangat berharap UGM dapat menjadi contoh bagi lahirnya berbagai inovasi di Indonesia hingga memenangkan kompetisi baik secara nasional maupun di arena global.
Presiden menginginkan agar UGM menjadi bagian ekosistem nasional dalam membangun keadilan bagi seluruh rakyat.
"Selamat ulang tahun ke-68 Universitas Gadjah Mada. Dirgahayu untuk kemajuan negeri tercinta," demikian Presiden Joko Widodo.
Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Hadir pula Menteri Sekretaris Negara yang juga menjabat sebagai Ketua Mejelis Wali Amanat UGM Pratikno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Lemhannas Agus Widjojo, dan Sekjen Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Ari Dwipayana.
Pewarta: Hanni Sofia Soepardi & Joko Susilo
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017
Tags: