Kediri (ANTARA News) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa berharap semangat pahlawan nasional Mayor Jenderal TNI (Purn) Prof Dr Moestopo yang lahir dari Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, tetap menjadi inspirasi.

"Kita sudah mengenal perguruan tinggi yang beliau dirikan dan beberapa waktu lalu tim mengomunikasikan dengan Kemensos, bahwa mereka akan membuat patung dan monumen pahlawan nasional dan kebetulan bertepatan hari ini, hibah secara resmi diberikan ke Pemkab Kediri," kata Mensos dalam acara peresmian monumen Mayor Jenderal TNI (Purn) Prof Dr Moestopo di Kediri, Senin (18/12).

Ia juga menambahkan, untuk menyiapkan proses penganugerahan gelar pahlawan sebelumnya memang membutuhkan waktu, termasuk di dalamnya dikoordinasikan untuk pahlawan perintis kemerdekaan. Jika gelar telah didapat, tentunya keberadaan monumen menjadi satu hal yang cukup penting.

Mensos juga berharap, dengan monumen itu semangat yang pernah dimiliki oleh Mayor Jenderal TNI (Purn) Prof Dr Moestopo tersebut untuk membangun jiwa pengorbanan, keteladanan, dan perjuangan akan tetap tumbuh. Terlebih lagi, monumen tokoh militer PETA yang juga seorang dokter gigi dan akademisi tersebut dibangun di tempatnya dilahirkan, yaitu Kecamatan Ngadiluwih.

Lebih lanjut, Mensos juga berharap, adanya monumen itu, selain bisa sebagai pengingat tentang jasanya dan sarana edukasi untuk warga, sekaligus juga bisa jadi wisata baru. Masyarakat bisa lebih mengenal sosok pahlawan nasional ini dari dekat lewat prasasti yang telah tertulis di monumen itu.

Bupati Kediri Haryanti Sutrisno mengatakan sosok Dr Moestopo selama ini memang telah berjasa. Ia adalah tokoh militer serta tokoh akademisi yang pendidikannya juga tidak ternilai. Ia senang dengan adanya monumen yang dibangun di tempat kelahirannya tersebut.

"Ini suatu kebanggaan, bahwa Dr Moestopo menjadi tokoh nasional dan inspirasi sekaligus bisa jadi motivasi generasi muda untuk melakukan yang terbaik bagi bangsa. Pembangunan tidak hanya wujud penghormatan, tapi juga inspirasi bagi semua untuk meneladani dan meneruskan perjuangan membangun bangsa dan negara," kata Bupati.

Ketua Pembina Yayasan Universitas Prof Dr Moestopo Hermanto mengatakan sebelumnya memang dari yayasan telah komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Kediri, untuk memberikan hibah patung, sebagai upaya megenal jasa almarhum. Lokasi pembangunan juga sengaja di Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, sesuai dengan lokasi kelahirannya.

Ia juga menambahkan, dari kampus juga siap memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi, terlebih lagi siswa tersebut berasal dari Kabupaten Kediri. Lokasi kampus itu berada di Jakarta.

Peresmian itu dihadiri langsung oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Selain itu, hadir Bupati Kediri dan jajarannya, Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kabupaten Kediri, serta sejumlah tamu undangan lainnya. Acara peresmian dilakukan dengan penandatangan prasasti di monumen tersebut.

Kegiatan itu juga disertai dengan pemberian bantuan sosial untuk ratusan orang yang tidak mampu di daerha tersebut, berupa paket bahan pokok. Pemberian sebelumnya dilakukan secara simblis pada sejumlah penerima.