Tersangka diduga bandar sabu masih disidik polisi
19 Desember 2017 00:49 WIB
Arsip: Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil menyita narkoba di Aceh jenis sabu sebanyak total 212,5 kilogram sabu, 10.000 pil Happy Five dan 8.500 pil ekstasi asal Malaysia. (ANTARA/HO/BNN)
Ambon (ANTARA News) - Satu tersangka bernisial GT alias Gerits yang selama ini diduga merupakan seorang bandar atau pengedar narkotika golongan satu jenis sabu-sabu masih menjalani proses penyidikan polisi.
"Tersangka diringkus sejak dua bulan lalu bersama barang bukti berupa 45 gram sabu-sabu beserta sejumlah uang tunai," kata Direktur Resnarkoba Polda Maluku, Thein Tabero di Ambon, Senin.
Penangkapan Gerits oleh BNN Provinsi Maluku setelah melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Ditresnarkoba Polda untuk menetapkan yang bersangkutan masuk daftar pencarian orang.
"Kerjasama ini memasukan nama Geritz dalam Daftar Pencarian Orang dan sejak dua bulan lalu, yang bersangkutan telah dan kini telah diringkus," katanya.
Selama tahun tahun 2016 lalu polisi berhasil mengungkap 107 kasus tindak pidana peredaran gelap narkoba, kemudian untuk periode Januari-Desember 2017 terungkap 104 kasus.
Kemudian ada satu ksus anak dibawah umur yang terungkap pada bulan Juli ini dilakukan diversi oleh polisi jadi kasusnya tidak sampai ke pengadilan.
"Jangan dilihat trand kasusnya menurun tahun ini, sebab yang terungkap hanyalah 104 kasus namun masih ada yang terselubung, dan sangat disayangkan juga ada satu anak bawah umur terlibat peredaran narkoba," katanya.
Yang paling menonjol sebagai perantara karena dimanfaatkan bandar adalah para pelaku yang berprofesi sebagai tujang ojek dengan alasan ekonomi, kecuali Geritz Tomatala yang diduga merupakan salah satu bandar sabu-sabu.
"Tersangka diringkus sejak dua bulan lalu bersama barang bukti berupa 45 gram sabu-sabu beserta sejumlah uang tunai," kata Direktur Resnarkoba Polda Maluku, Thein Tabero di Ambon, Senin.
Penangkapan Gerits oleh BNN Provinsi Maluku setelah melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Ditresnarkoba Polda untuk menetapkan yang bersangkutan masuk daftar pencarian orang.
"Kerjasama ini memasukan nama Geritz dalam Daftar Pencarian Orang dan sejak dua bulan lalu, yang bersangkutan telah dan kini telah diringkus," katanya.
Selama tahun tahun 2016 lalu polisi berhasil mengungkap 107 kasus tindak pidana peredaran gelap narkoba, kemudian untuk periode Januari-Desember 2017 terungkap 104 kasus.
Kemudian ada satu ksus anak dibawah umur yang terungkap pada bulan Juli ini dilakukan diversi oleh polisi jadi kasusnya tidak sampai ke pengadilan.
"Jangan dilihat trand kasusnya menurun tahun ini, sebab yang terungkap hanyalah 104 kasus namun masih ada yang terselubung, dan sangat disayangkan juga ada satu anak bawah umur terlibat peredaran narkoba," katanya.
Yang paling menonjol sebagai perantara karena dimanfaatkan bandar adalah para pelaku yang berprofesi sebagai tujang ojek dengan alasan ekonomi, kecuali Geritz Tomatala yang diduga merupakan salah satu bandar sabu-sabu.
Pewarta: Daniel Leonard
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: