Bojonegoro (ANTARA News) - Director of Sales and Marketing Division of KTB, Duljatmono, mengatakan bahwa Bojonegoro memiliki potensi yang cukup besar untuk berkontribusi dalam pangsa pasar Mitsubishi Fuso di Indonesia.

"Bojonegoro ini bagian yang membuat kontribusi di Jawa Timur 11 persen, cukup signifikan. Ke depan kami melihat potensinya sangat besar untuk memberikan kontribusi," ujar Duljatmono, usai peresmian diler Mitsubishi Fuso Bojonegoro di Bojonegoro, Senin.

Duljatmono menjelaskan bahwa Jawa berkontribusi 55 persen dalam market share Mitsubishi Fuso di mana Fuso Jawa Timur sendiri berkontribusi sebesar 12 persen.

Jika dihitung secara keseluruhan, Duljatmono mengatakan, market share di Jawa Timur untuk kendaraan niaga tahun ini (hingga Oktober) tercatat kurang lebih 43,9 persen.

"Share ini masih di bawah share nasional 45,1 persen," ujar dia.

"Jadi, kita punga potensi di Jawa Timur, minimal sama dengan share nasional. Untuk itu, kita harapkan Bojonegoro punya potensi kontribusi cukup kuat. Ke depan kita harapkan bisa menambah volume," lanjut dia.

Lebih lanjut, Duljatmono melihat adanya potensi kontribusi dari sektor infrastruktur di wilayah Bojonegoro, di samping potensi minyak karena berbatasan dengan Cepu. Untuk itu, dia mengaku telah mengantisipasi adanya kebutuhan angkutan berkaitan dengan minyak.

Tak hanya Duljatmono, Director of Sales & Marketing Division PT MMKSI, Irwan Kuncoro, juga melihat adanya potensi yang besar dari Bojonegoro.

Irwan mengungkapkan Light Commercial Van (LCV) di Jawa Timur berkontribusi untuk nasional sekitar 11 persen dengan market share Jawa Timur 35 persen.

Market share LCV nasional, Irwan menjelaskan, hanya 28-29 persen. "Artinya LCV Mitsubishi di Jawa Timur sangat kuat dengan market share di atas market share nasional," ujar dia.

"Bojonegoro juga berkontribusi cukup kuat, share-nya juga sangat baik. Bojonegoro kontribusi terhadap Jawa Timur sekitar 13-14 persen," sambung dia.