Presiden Jokowi tegaskan pentingnya "brand value" bagi wirausaha
18 Desember 2017 14:48 WIB
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidatonya saat acara Entrepreneurs Wanted di Sabuga ITB, Bandung, Jawa Barat, Senin (18/12/2017). Entrepreneurs Wanted merupakan forum bincang-bincang edukatif antara wirausahawan yang sukses dengan para generasi muda dan diharapkan menjadi pembuka jalan kemunculan para wirausahawan di Indonesia. (ANTARA /M Agung Rajasa)
Bandung (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menegaskan pentingnya membangun "brand value" bagi start up atau wirausaha muda yang sedang merintis usaha.
"Sekarang ini yang penting memang membangun sebuah brand dari setiap produk itu penting sekali," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah menjadi pembicara kunci dalam acara Entrepreneurs Wanted! (EW!) di Gedung Sasana Budaya Ganesha Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Senin.
Menurut Mantan Gubernur DKI itu, "brand value" pada sebuah usaha itu sangat penting bahkan kerap nilainya melebihi aset yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri.
Ia berpendapat saat ini "brand value" justru menjadi nilai dari sebuah perusahaan atau nilai dari sebuah produk yang dihasilkan sebuah perusahaan.
Brand value dapat dianalogikan sebagai citra atau kharisma pada diri seseorang atau produk yang dapat membuat seseorang atau produk itu memiliki daya tarik yang kuat.
"Penting sekali karena dari situlah sebetulnya nilai dari sebuah perusahaan, nilai dari produk itu bisa diangkat dan apa valuasinya juga biasanya dihitung dari sana," katanya.
Presiden menceritakan pengalamannya ketika pada generasi terdahulu aset, pabrik, jumlah karyawan, hingga kinerja ekspor menjadi kebanggaan bagi seorang pengusaha.
Namun bagi generasi saat ini "brand value" justru lebih besar nilainya ketimbang hal-hal yang dulu dibanggakan oleh pengusaha generasi lama.
Dari pengalamannya selama 27 menjadi pengusaha meubel ia justru terkejut saat "brand value" usahanya dikalahkan hingga lima kali lipat oleh usaha martabak putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka yang merintis brand Markobar.
"Baru lima tahun `brand value` pabrik kayu yang saya miliki dengan martabak yang Gibran miliki lebih besar Gibran 5 kali lipat," katanya.
Hal itulah yang menurut Jokowi membedakan antara generasi tua dengan generasi muda saat ini. Ketika generasinya dahulu lebih bangga jika memiliki aset besar, karyawan banyak, dan ekspor besar.
Ia juga berpendapat pentingnya membangun rekam jejak dan portofolio yang baik bagi calon wirausaha.
"Ya oleh sebab itu harus punya rekam jejak berapa tahun kemudian portofolionya seperti apa itu yang penting dalam usaha itu," katanya.
Pemerintah sendiri kata dia, saat ini sedang menyiapkan program untuk membantu start up untuk merintis bisnisnya karena ia menyadari risiko bisnis sangat besar saat seseorang baru memulai usaha.
"Sekarang ini yang penting memang membangun sebuah brand dari setiap produk itu penting sekali," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah menjadi pembicara kunci dalam acara Entrepreneurs Wanted! (EW!) di Gedung Sasana Budaya Ganesha Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Senin.
Menurut Mantan Gubernur DKI itu, "brand value" pada sebuah usaha itu sangat penting bahkan kerap nilainya melebihi aset yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri.
Ia berpendapat saat ini "brand value" justru menjadi nilai dari sebuah perusahaan atau nilai dari sebuah produk yang dihasilkan sebuah perusahaan.
Brand value dapat dianalogikan sebagai citra atau kharisma pada diri seseorang atau produk yang dapat membuat seseorang atau produk itu memiliki daya tarik yang kuat.
"Penting sekali karena dari situlah sebetulnya nilai dari sebuah perusahaan, nilai dari produk itu bisa diangkat dan apa valuasinya juga biasanya dihitung dari sana," katanya.
Presiden menceritakan pengalamannya ketika pada generasi terdahulu aset, pabrik, jumlah karyawan, hingga kinerja ekspor menjadi kebanggaan bagi seorang pengusaha.
Namun bagi generasi saat ini "brand value" justru lebih besar nilainya ketimbang hal-hal yang dulu dibanggakan oleh pengusaha generasi lama.
Dari pengalamannya selama 27 menjadi pengusaha meubel ia justru terkejut saat "brand value" usahanya dikalahkan hingga lima kali lipat oleh usaha martabak putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka yang merintis brand Markobar.
"Baru lima tahun `brand value` pabrik kayu yang saya miliki dengan martabak yang Gibran miliki lebih besar Gibran 5 kali lipat," katanya.
Hal itulah yang menurut Jokowi membedakan antara generasi tua dengan generasi muda saat ini. Ketika generasinya dahulu lebih bangga jika memiliki aset besar, karyawan banyak, dan ekspor besar.
Ia juga berpendapat pentingnya membangun rekam jejak dan portofolio yang baik bagi calon wirausaha.
"Ya oleh sebab itu harus punya rekam jejak berapa tahun kemudian portofolionya seperti apa itu yang penting dalam usaha itu," katanya.
Pemerintah sendiri kata dia, saat ini sedang menyiapkan program untuk membantu start up untuk merintis bisnisnya karena ia menyadari risiko bisnis sangat besar saat seseorang baru memulai usaha.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: