Jalan wilayah Dongi-Dongi rawan tanah longsor
18 Desember 2017 10:31 WIB
Sejumlah pengunjung berada di Kawasan Ekowisata Tambing di Desa Sedoa, Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Sabtu (1/4/2017). Objek wisata yang berada dalam Kawasan Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) dan menyajikan hutan hujan tropis serta telaga yang dihuni oleh ratusan jenis burung serta beberapa jenis tanaman langka kantong semar itu menjadi salah satu objek wisata andalan di Sulawesi Tengah dan sering dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara. (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)
Palu (ANTARA News) - Kepala Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (TNLL), Sudayatnya mengatakan jalur jalan Palu-Napu, khususnya di Dongi-Dongi rawan tanah longsor sehingga perlu memelihara hutan di sekitarnya.
"Beberapa titik longsor terlihat pada poros jalan di Kawasan Taman Nasional itu," katanya di Palu, Senin.
Sudayatna mengatakan jalan di wilayah Dongi-Dongi di sisi kiri dan kanan adalah kawasan hutan Taman Nasional.
Masyarakat seharusnya ikut menjaga kawasan tersebut dengan tidak menebang pepohonan di sekitar jalan guna mencegah terjadinya bencana tanah longsor dan banjir.
Selain itu, hutan setempat berada di dalam kawasan TNLL sehingga siapa pun yang menebang pohon atau mengambil hasil hutan lainnya di kawasan tersebut akan diproses hukum.
Ia mengaku akibat cuaca ekstrem badan jalan rusak dan juga terlihat beberapa titik tanah longsor di wilayah itu.
Kepala Dinas Perhubungan Sulteng, Haris Renggah mengatakan poros Palu-Napu selama ini cukup padat dilewati kendaraan angkutan barang dan penumpang.
Biasanya, jika poros jalan nasional Taweli-Toboli atau kawasan "Kebun Kopi" putus akibat bencana tanah longsor, kendaraan-kendaraan dari Palu menuju Poso terpaksa mengalihkan perjalanan melalui poros jalan Palu-Napu.
Paling tidak, kata dia, pada jalur-jalur rawan tanah longsor ditempatkan alat berat untuk sewaktu-waktu bekerja jika badan jalan tertimbun tanah longsor.
"Beberapa titik longsor terlihat pada poros jalan di Kawasan Taman Nasional itu," katanya di Palu, Senin.
Sudayatna mengatakan jalan di wilayah Dongi-Dongi di sisi kiri dan kanan adalah kawasan hutan Taman Nasional.
Masyarakat seharusnya ikut menjaga kawasan tersebut dengan tidak menebang pepohonan di sekitar jalan guna mencegah terjadinya bencana tanah longsor dan banjir.
Selain itu, hutan setempat berada di dalam kawasan TNLL sehingga siapa pun yang menebang pohon atau mengambil hasil hutan lainnya di kawasan tersebut akan diproses hukum.
Ia mengaku akibat cuaca ekstrem badan jalan rusak dan juga terlihat beberapa titik tanah longsor di wilayah itu.
Kepala Dinas Perhubungan Sulteng, Haris Renggah mengatakan poros Palu-Napu selama ini cukup padat dilewati kendaraan angkutan barang dan penumpang.
Biasanya, jika poros jalan nasional Taweli-Toboli atau kawasan "Kebun Kopi" putus akibat bencana tanah longsor, kendaraan-kendaraan dari Palu menuju Poso terpaksa mengalihkan perjalanan melalui poros jalan Palu-Napu.
Paling tidak, kata dia, pada jalur-jalur rawan tanah longsor ditempatkan alat berat untuk sewaktu-waktu bekerja jika badan jalan tertimbun tanah longsor.
Pewarta: Anas Masa
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: