BPBD Cilacap: rumah rusak akibat gempa bertambah
18 Desember 2017 06:55 WIB
Arsip: Warga membersihkan material reruntuhan bangunan rumah pasca gempa bumi di Desa Sumelap, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (16/12/2017). Gempa bumi berkekuatan 6,9 skala richter, mengakibatkan 21 rumah milik warga di Kota Tasikmalaya rusak sedang dan ambruk serta satu orang meninggal dan satu orang luka-luka. (ANTARA /Adeng Bustomi)
Cilacap (ANTARA News) - Jumlah rumah rusak akibat gempa berkekuatan 6,9 SR di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, bertambah, kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Tri Komara Sidhy.
"Berdasarkan hasil pendataan hingga hari Minggu (17/12), pukul 17.00 WIB, tercatat sebanyak 504 kerusakan infrastruktur rumah dan fasilitas umum," katanya di Cilacap, Jateng, Senin.
Ia mengatakan kerusakan tersebut terdiri atas rumah roboh sebanyak 65 unit, rusak berat 125 unit, rusak sedang 95 unit, dan rusak ringan 219 unit.
Dari jumlah kerusakan tersebut, kata dia, taksiran kerugian diperkirakan mencapai Rp4.595.030.000.
Menurut dia, wilayah terdampak gempa sebanyak 20 kecamatan dengan 78 desa dari total 24 kecamatan, 262 desa, dan 15 kelurahan di Kabupaten Cilacap.
"Data bersifat dinamis dan akan terus diperbarui perkembangannya," kata Tri Komara.
Lebih lanjut, dia mengatakan Pemerintah Kabupaten Cilacap secara simbolis telah menyerahkan bantuan bahan bangunan rumah dan makanan kepada korban gempa yang rumahnya rusak berat.
Menurut dia, bantuan tersebut telah diserahkan oleh Wakil Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman kepada Kuswanto dan Marto, warga Desa Penggalang, Kecamatan Adipala, pada hari Minggu (17/12).
Gempa berkekuatan 6,9 SR yang berpotensi tsunami itu terjadi pada hari Jumat (15/12), pukul 23.47 WIB, berpusat di 7,75 lintang selatan dan 108,11 bujur timur atau 11 kilometer barat daya Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dengan kedalaman 107 kilometer.
Gempa tektonik yang berpusat di daratan itu dirasakan cukup kuat di sejumlah wilayah Jawa Tengah seperti Kabupaten Cilacap, Banyumas, Kebumen, Purworejo, dan Kota Semarang.
"Berdasarkan hasil pendataan hingga hari Minggu (17/12), pukul 17.00 WIB, tercatat sebanyak 504 kerusakan infrastruktur rumah dan fasilitas umum," katanya di Cilacap, Jateng, Senin.
Ia mengatakan kerusakan tersebut terdiri atas rumah roboh sebanyak 65 unit, rusak berat 125 unit, rusak sedang 95 unit, dan rusak ringan 219 unit.
Dari jumlah kerusakan tersebut, kata dia, taksiran kerugian diperkirakan mencapai Rp4.595.030.000.
Menurut dia, wilayah terdampak gempa sebanyak 20 kecamatan dengan 78 desa dari total 24 kecamatan, 262 desa, dan 15 kelurahan di Kabupaten Cilacap.
"Data bersifat dinamis dan akan terus diperbarui perkembangannya," kata Tri Komara.
Lebih lanjut, dia mengatakan Pemerintah Kabupaten Cilacap secara simbolis telah menyerahkan bantuan bahan bangunan rumah dan makanan kepada korban gempa yang rumahnya rusak berat.
Menurut dia, bantuan tersebut telah diserahkan oleh Wakil Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman kepada Kuswanto dan Marto, warga Desa Penggalang, Kecamatan Adipala, pada hari Minggu (17/12).
Gempa berkekuatan 6,9 SR yang berpotensi tsunami itu terjadi pada hari Jumat (15/12), pukul 23.47 WIB, berpusat di 7,75 lintang selatan dan 108,11 bujur timur atau 11 kilometer barat daya Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dengan kedalaman 107 kilometer.
Gempa tektonik yang berpusat di daratan itu dirasakan cukup kuat di sejumlah wilayah Jawa Tengah seperti Kabupaten Cilacap, Banyumas, Kebumen, Purworejo, dan Kota Semarang.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: