Manama, Bahrain (ANTARA News) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Manama, Bahrain, mendesak maskapai penerbangan nasional Kerajaan Bahrain, Gulf Air, agar kembali membuka penerbangan ke Indonesia.

"Saya sudah mendesak-desak supaya perusahaan penerbangan nasional Bahrain, Gulf Air, agar membuka kembali penerbangan ke Indonesia. Dulu pernah ada penerbangan ke Jakarta tetapi ditutup pada tahun 2008," kata Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Kerajaan Bahrain, Nur Syahrir Rahardjo, dalam wawancara dengan Antara di kediaman dinasnya di Manama, Bahrain, Minggu.

Menurut dia, jika penerbangan langsung dari Bahrain ke Jakarta dan sebaliknya dibuka kembali maka akan sangat menguntungkan bagi pengembangan pariwisata Indonesia maupun pengembangan sektor ekonomi kedua negara.

Dikatakannya, dalam pengumuman di sebuah media massa cetak setempat, disebutkan bahwa Gulf Air akan membeli sebanyak 10 pesawat jenis Boeing 787 ER dan 15 pesawat jenis Airbus A320.

"Semoga salah satunya bisa dipakai untuk penerbangan ke Jakarta. Kalau itu bisa dibuka lagi untuk penerbangan ke Jakarta, kita senang sekali," katanya.

Dubes Nur Syahrir mengatakan pihaknya segera menjajaki kemungkinan dibukanya penerbangan Gulf Air dari Bahrain ke Jakarta dan diharapkan tahun 2018 bisa terealisasi.



Kerja Sama

Sementara itu, terkait dengan hubungan ekonomi kedua Negara, Dubes Nur Syahrir Rahardjo mengatakan pada dasarnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Hal tersebut ditandai dengan semakin banyaknya pengusaha Bahrain mengunjungi Trade Expo Indonesia yang sudah dilaksanakan sejak tiga tahun lalu.

Menurut dia, Induk UKM bekerja sama dengan pengusaha Bahrain akan membuka Garuda City, untuk menjual produk-produk asal Indonesia.

"Sekarang prosesnya sudah dimulai, tahap pertama menyewa kantor di Financial Harbour, yang memamerkan produk Indonesia, antara lain berupa furniture. Mereka sedang tahap penandatanganan MoU. Rencananya, mereka akan menyewa lima kios di Dragon City, milik pengusaha China dan setelah Dragon City terbangun, baru lah Garuda City akan pindah ke situ," katanya.

Karena itu, menurut Dubes, potensi bisnis Indonesia di Bahrain sangat besar. "Bahkan perusahaan makanan kita `dikejar-kejar' untuk masuk ke sini," katanya.

Namun, lanjut dia, yang menjadi masalah adalah belum adanya kerja sama ekonomi antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Bahrain. "Sekarang sedang kita kerjakan, semoga tahun 2018 bisa ditandatangani," katanya.

Kedutaan Besar Bahrain di Jakarta sudah memiliki kantor di kawasan Kuningan, namun hingga kini belum diresmikan. Dubes Bahrain untuk Indonesia juga sudah ditunjuk namun sampai kini belum berangkat menempati posisinya di Indonesia.

"Tahun depan semoga Kedubes Bahrain di Jakarta bisa diresmikan dan semua perjanjian kerja sama bisa terlaksana dengan baik," katanya.