Pelabuhan Gilimanuk sempat ditutup akibat cuaca buruk
17 Desember 2017 18:36 WIB
Dokumentasi Kapal Tenggelam. Kapal LCT Pancar Indah tenggelam di kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Melaya, Jembrana, Bali, Jumat (4/7). Akibat terseret arus, kapal itu tenggelam pada hari Rabu (2/7) Pukul 21.40 Wib saat melintasi selat Bali antara Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi - Pelabuhan Gilimanuk, Bali dengan mengangkut 16 truk. (ANTARA FOTO/Seno)
Negara, Bali (ANTARA News) - Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana yang melayani penyeberangan di Selat Bali sempat ditutup karena cuaca buruk, Minggu sore.
"Pelayanan penyeberangan di Selat Bali kami tutup sekitar 30 menit dari jam 15.15 wita sampai 15.40 wita," kata Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Unit Pelabuhan Gilimanuk Heru Wahono.
Ia mengatakan, sesuai dengan standar keamanan, saat cuaca buruk di lautan otoritas pelabuhan bisa menutup sementara penyeberangan untuk keselamatan penumpang.
Menurutnya, menjelang penutupan, langit Selat Bali dipenuhi mendung tebal disertai angin kencang, yang tidak berapa lama hujan deras turun sampai menimbulkan kabut sehingga jarak pandang nahkoda terbatas.
"Dengan kondisi cuaca seperti itu, sangat beresiko saat kapal tetap berlayar. Selain bisa terseret arus, juga bisa terjadi tabrakan antar kapal," katanya.
Sebelum memutuskan menutup sementara pelabuhan, ia mengatakan, Unit Pelaksana Pelabuhan Gilimanuk terlebih dahulu berkoordinasi dengan Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.
Bagi kapal yang sudah terlanjur berangkat, diperintahkan untuk menuju ke pelabuhan terdekat, atau mencari tempat yang aman untuk mengapung.
"Sementara kapal yang sudah sandar di dermaga pelabuhan, meskipun sudah mengisi muatan kami tahan dulu agar tidak berlayar," katanya.
Karena saat penutupan sementara tidak banyak kendaraan yang masuk ke Pelabuhan Gilimanuk, tidak sampai terjadi antrean panjang.
Setelah sempat ditutup sekitar 30 menit, saat ini penyeberangan di Selat Bali yang melayani rute dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang dan sebaliknya, sudah dibuka kembali seperti biasa.
Beberapakali, saat cuaca buruk, otoritas Pelabuhan Gilimanuk maupun Ketapang memutuskan untuk menutup sementara jasa penyeberangan di Selat Bali.
"Pelayanan penyeberangan di Selat Bali kami tutup sekitar 30 menit dari jam 15.15 wita sampai 15.40 wita," kata Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Unit Pelabuhan Gilimanuk Heru Wahono.
Ia mengatakan, sesuai dengan standar keamanan, saat cuaca buruk di lautan otoritas pelabuhan bisa menutup sementara penyeberangan untuk keselamatan penumpang.
Menurutnya, menjelang penutupan, langit Selat Bali dipenuhi mendung tebal disertai angin kencang, yang tidak berapa lama hujan deras turun sampai menimbulkan kabut sehingga jarak pandang nahkoda terbatas.
"Dengan kondisi cuaca seperti itu, sangat beresiko saat kapal tetap berlayar. Selain bisa terseret arus, juga bisa terjadi tabrakan antar kapal," katanya.
Sebelum memutuskan menutup sementara pelabuhan, ia mengatakan, Unit Pelaksana Pelabuhan Gilimanuk terlebih dahulu berkoordinasi dengan Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.
Bagi kapal yang sudah terlanjur berangkat, diperintahkan untuk menuju ke pelabuhan terdekat, atau mencari tempat yang aman untuk mengapung.
"Sementara kapal yang sudah sandar di dermaga pelabuhan, meskipun sudah mengisi muatan kami tahan dulu agar tidak berlayar," katanya.
Karena saat penutupan sementara tidak banyak kendaraan yang masuk ke Pelabuhan Gilimanuk, tidak sampai terjadi antrean panjang.
Setelah sempat ditutup sekitar 30 menit, saat ini penyeberangan di Selat Bali yang melayani rute dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang dan sebaliknya, sudah dibuka kembali seperti biasa.
Beberapakali, saat cuaca buruk, otoritas Pelabuhan Gilimanuk maupun Ketapang memutuskan untuk menutup sementara jasa penyeberangan di Selat Bali.
Pewarta: Gembong Ismadi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017
Tags: