HMI minta polisi tembak mati bandar narkoba
15 Desember 2017 15:56 WIB
Dokumentasi lima tersangka jaringan peredaran narkotika diperlihatkan kepada wartawan, di Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (8/10/2017). Dit Resnarkoba Polda Metro Jaya menangkap lima orang tersangka pengedar sabu-sabu dengan berat 20,419 kilogram yang dikemas dalam bungkus teh China merek Guanyinwang. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Sampit, Kalimantan Tengah (ANTARA News) - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menggelar demonstrasi dan minta polisi untuk menembak mati bandar narkoba yang ada di daerah itu.
Ketua HMI Kotawaringin Timur, Burhan Nurahman, di Sampit, Kamis, mengatakan, aksi yang mereka lakukan merupakan aksi damai dan bentuk keprihatinan mereka akan maraknya peredaran narkoba di daerah itu.
"Aksi kami ini adalah sebagai bentuk keprihatinan kami atas peredaran narkoba selama yang seolah-olah tidak dapat di tangani," tambahnya.
Sementara itu, dalam menjalankan aksinya itu puluhan mahasiswa itu melakukan jalan kaki kurang-lebih 1 kilo meter menuju Bundaran Tugu Sampit. Di lokasi itu rombongan yang di kawal ketat aparat kepolisian melakukan orasi.
Dalam orasinya itu para mahasiswa meminta kepada aparat polisi untuk segera mengungkap pemilik dua truk bermuatan narkoba jenis carnophen atau zenith sebanyak 3,7 juta butir.
"Kami ingin polisi bertindak tegas dan menegakan aturan. Dengan menembak mati bandar narkoba diharapkan dapat memberikan efek jera," katanya.
Burhan juga meminta kepada polisi untuk bertindak lebih profesional, dan memberantas peredaran narkoba hingga tuntas.
"Kami ingin kasus narkoba dengan barang bukti 3,7 juta butir zenith jangan berhenti sampai sopir truk saja, tapi polisi juga harus mampu mengungkap pemilik narkoba itu," ucapnya.
Ketua HMI Kotawaringin Timur, Burhan Nurahman, di Sampit, Kamis, mengatakan, aksi yang mereka lakukan merupakan aksi damai dan bentuk keprihatinan mereka akan maraknya peredaran narkoba di daerah itu.
"Aksi kami ini adalah sebagai bentuk keprihatinan kami atas peredaran narkoba selama yang seolah-olah tidak dapat di tangani," tambahnya.
Sementara itu, dalam menjalankan aksinya itu puluhan mahasiswa itu melakukan jalan kaki kurang-lebih 1 kilo meter menuju Bundaran Tugu Sampit. Di lokasi itu rombongan yang di kawal ketat aparat kepolisian melakukan orasi.
Dalam orasinya itu para mahasiswa meminta kepada aparat polisi untuk segera mengungkap pemilik dua truk bermuatan narkoba jenis carnophen atau zenith sebanyak 3,7 juta butir.
"Kami ingin polisi bertindak tegas dan menegakan aturan. Dengan menembak mati bandar narkoba diharapkan dapat memberikan efek jera," katanya.
Burhan juga meminta kepada polisi untuk bertindak lebih profesional, dan memberantas peredaran narkoba hingga tuntas.
"Kami ingin kasus narkoba dengan barang bukti 3,7 juta butir zenith jangan berhenti sampai sopir truk saja, tapi polisi juga harus mampu mengungkap pemilik narkoba itu," ucapnya.
Pewarta: Untung Setiawan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017
Tags: