Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan, pantai di Utara Jakarta harus bisa dimanfaatkan untuk kepentingan publik semaksimal mungkin.

"Kita harus menyadari, Jakarta Ini adalah Ibukota yang sangat strategis sehingga apapun yang kita lakukan di pesisir pantai itu akan punya efek pada keamanan nasional akan punya efek kepada stabilitas ekonomi, stabilitas politik," kata dia, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat.

Dia menjelaskan menata pantai di Jakarta berbeda dengan sekedar menata kawasan pantai yang tidak ada pusat pemerintahan, pusat perekonomian.

"Ini pusat perekonomian Indonesia yang bisa dibilang Sekarang ini Asia Tenggara pusatnya di kita. karena itu, apapun yang kita lakukan di tempat ini akan punya konsekuensi yang sangat besar," kata dia.

Ini bukan sekedar menata suatu tempat yang tidak ada konteksnya. Serta akan memastikan bahwa di dalam rancangan yang nanti akan kita susun, rancangannya memperhitungkan ini bukan hanya Jakarta tapi ini ibukota, rancangan untuk ibukota, katanya.

"Nilai strategisnya berbeda sekali antara satu kota dengan suatu ibukota jadi. Pertimbangannya akan lebih banyak lagi," kata dia.

Menanggapi dampak dari banjir rob dan penderitaan nelayan selama hampir tiga tahun di wilayah utara Jakarta, karena reklamasi.

"Banjir rob itu muncul makin hari makin tinggi bisa dibayangkan di satu sisi robnya tinggi, di sisi lain aliran air karena curah hujan itu tinggi. Ketemu itu, dan di situ artinya penderitaan bagi rakyat yang berada di sekitar pesisir pantai," kata dia.

Hal itu karena ada rencana pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencabut dua Rancangan Peraturan Daerah terkait reklamasi yaitu Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta dan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.

"Itu sebabnya, raperda yang nanti akan kami susun adalah raperda yang nanti harus memihak kepada mereka yang hari ini justru tersingkirkan," kata dia.