Turki selamatkan puluhan imigran dari bebatuan di Laut Aegea
15 Desember 2017 12:50 WIB
Ilustrasi - Matahari merah terlihat di atas perahu kecil berisi pengungsi Suriah mengapung di laut Aegea antara Turki dan Yunani setelah mesinnya rusak di pulau Kos Yunani, 11 Agustus 2015. (REUTERS/Yannis Behrakis/File P)
Istanbul (ANTARA News) - Penjaga pantai Turki, Kamis (14/12), menyelamatkan puluhan imigran yang terdampar di bebatuan di lepas pantai Turki bagian barat ketika kapal mereka yang mengarah ke Yunani bermasalah.
Kapal yang membawa 51 orang itu mulai karam di laut Aegea tidak jauh dari kota pesisir Dikili, ungkap penjaga pantai Turki dalam sebuah pernyataan.
Di tahap awal operasi, lima anak-anak dan seorang perempuan diselamatkan oleh tim helikopter, ungkap penjaga pantai.
Dan pada akhirnya, semua dari 51 orang, termasuk 15 anak-anak, diselamatkan dan dibawa ke Pelabuhan Dikili.
Laporan awal mencatat jumlah orang yang menumpang kapal itu ada 68.
Di antara kelompok tersebut adalah imigran dari Suriah, Afghanistan, Angola dan Somalia, ungkap kantor berita milik pemerintah Anadolu.
Sembilan orang dibawa ke rumah sakit, lapor mereka. Tidak ada indikasi adanya korban jiwa.
Lebih dari satu juta orang, khususnya yang melarikan diri dari perang di Suriah, telah menyeberang ke Yunani dari Turki pada 2015, setelah terjadinya krisis imigrasi terburuk di Uni Eropa sejak Perang Dunia II, demikian AFP. (kn)
Kapal yang membawa 51 orang itu mulai karam di laut Aegea tidak jauh dari kota pesisir Dikili, ungkap penjaga pantai Turki dalam sebuah pernyataan.
Di tahap awal operasi, lima anak-anak dan seorang perempuan diselamatkan oleh tim helikopter, ungkap penjaga pantai.
Dan pada akhirnya, semua dari 51 orang, termasuk 15 anak-anak, diselamatkan dan dibawa ke Pelabuhan Dikili.
Laporan awal mencatat jumlah orang yang menumpang kapal itu ada 68.
Di antara kelompok tersebut adalah imigran dari Suriah, Afghanistan, Angola dan Somalia, ungkap kantor berita milik pemerintah Anadolu.
Sembilan orang dibawa ke rumah sakit, lapor mereka. Tidak ada indikasi adanya korban jiwa.
Lebih dari satu juta orang, khususnya yang melarikan diri dari perang di Suriah, telah menyeberang ke Yunani dari Turki pada 2015, setelah terjadinya krisis imigrasi terburuk di Uni Eropa sejak Perang Dunia II, demikian AFP. (kn)
Pewarta: Antara
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017
Tags: