Belitung (ANTARA News) - PT PLN (Persero) akan membangun pembangkit-pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Kepulauan Bangka - Belitung (Babel).

General Manajer PLN Wilayah Bangka-Belitung Susiana Mutia menjelaskan kepada para wartawan di Belitung, Jumat, bahwa Biaya Pokok Produksi (BPP) listrik di gugusan pulau tersebut antara Rp4.000 per Kwh sampai Rp5.000 per Kwh.

PLTS di pulau-pulau kecil yang ada di wilayah Bangka-Belitung dirancang mempunyai kapasitas 170 kWp. Rencananya, pelayanan listrik akan dilakukan dengan skema PLTS pada siang hari dan diesel pada malam berdasarkan ketersediaan dan pemakaian energi.

Pembangkit dengan energi baru terbarukan juga akan dikembangkan di kawasan Bangka dan Belitung, antara lain Pembangkit Listrik Biogas yang dirancang berkapasitas lima MW, Pembangkit Listrik Tenaga Biomasa dengan kapasitas sekitar empat MW. Selain itu, di Belitung akan dibangun pembangkit dengan kapasitas lima MW.

Rasio elektrifikasi di Bangka dan Belitung saat ini sudah 100 persen. Bangka-Belitung memiliki 138 desa dan semuanya dilaporkan sudah teraliri listrik. Pembangkit batu bara masih menjadi pembangkit dengan biaya termurah di sana.

Selain menyediakan listrik, PLN dalam program sosialnya menggandeng pemangku kepentingan terkait termasuk dari Kementerian Pariwisata, Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung, Ketua Destination Management Organization (DMO), dan para kepala desa serta tokoh masyarakat untuk mengembangkan industri pariwisata.

Saat ini Belitung memiliki kawasan ekonomi khusus di Tanjung Kelayang dan kawasan tata kelola destinasi wisata di Kecamatan Sijuk dan Tanjungpandan.