MUI rapat koordinasi aksi bela Palestina
14 Desember 2017 15:59 WIB
Aksi Bela Palestina (ki-ka) Ketua Umum Wahdah Islamiyah Zaitun Rasmin, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Marsudi Syuhud, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas, Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan MUI Bachtiar Nasir dan dai KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) menghadiri rapat persiapan Aksi Bela Palestina di kantor MUI Jakarta, Kamis (14/12/2017). (ANTARA News/Anom Prihantoro)
Jakarta (ANTARA News) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar rapat gabungan lintas organisasi kemasyarakatan untuk membahas persiapan Aksi Bela Palestina pada Minggu (17/12).
Rapat di Gedung MUI Pusat, Jakarta, Kamis, antara lain dihadiri oleh Ketua Umum Wahdah Islamiyah Zaitun Rasmin, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Marsudi Syuhud, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas, dai KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), dan Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH Cholil Nafis.
Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Ustadz Bachtiar Nasir meminta umat Islam menanggapi positif Aksi Bela Palestina.
"Aksi ini momentum penting untuk persatuan umat yang terkesan tercabik karena adanya Aksi 212," kata dia.
Dia menyatakan bangga MUI menjadi lokomotif pergerakan umat dalam Aksi Bela Palestina dan berharap MUI menjadikan momentum aksi untuk memprotes keputusan sepihak Amerika Serikat mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel sebagai titik awal untuk mempersatukan umat Islam.
Ia juga meminta para pemimpin organisasi masyarakat ikut menggerakkan massa untuk mengikuti aksi itu, dan menyebarluaskan informasi mengenai aksi melalui berbagai media termasuk media sosial.
"Indonesia akan menjadi kekuatan baru untuk menekan Amerika Serikat. Ini akan jadi model di Indonesia dan dunia. Kalau umat Islam bersatu insyaAllah ini terbesar di dunia," kata dia merujuk pada aksi-aksi penolakan terhadap keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Rapat di Gedung MUI Pusat, Jakarta, Kamis, antara lain dihadiri oleh Ketua Umum Wahdah Islamiyah Zaitun Rasmin, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Marsudi Syuhud, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas, dai KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), dan Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH Cholil Nafis.
Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Ustadz Bachtiar Nasir meminta umat Islam menanggapi positif Aksi Bela Palestina.
"Aksi ini momentum penting untuk persatuan umat yang terkesan tercabik karena adanya Aksi 212," kata dia.
Dia menyatakan bangga MUI menjadi lokomotif pergerakan umat dalam Aksi Bela Palestina dan berharap MUI menjadikan momentum aksi untuk memprotes keputusan sepihak Amerika Serikat mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel sebagai titik awal untuk mempersatukan umat Islam.
Ia juga meminta para pemimpin organisasi masyarakat ikut menggerakkan massa untuk mengikuti aksi itu, dan menyebarluaskan informasi mengenai aksi melalui berbagai media termasuk media sosial.
"Indonesia akan menjadi kekuatan baru untuk menekan Amerika Serikat. Ini akan jadi model di Indonesia dan dunia. Kalau umat Islam bersatu insyaAllah ini terbesar di dunia," kata dia merujuk pada aksi-aksi penolakan terhadap keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017
Tags: