Kiev (ANTARA News) - Presiden Ukraina Petro Poroshenko dan Presiden Polandia Andrzej Duda, Rabu (13/12), mengatakan akan berusaha meredam ketegangan akibat pembunuhan warga Polandia oleh nasionalis Ukraina pada masa perang.

Kunjungan Presiden Polandia ke Kharkiv di Ukraina timur dilakukan setelah Warsawa mengecam Kiev karena melarang penggalian jasad korban pembantaian di wilayah Volyn Ukraina, yang berbatasan dengan Polandia.

Langkah tersebut merupakan tanggapan atas protes terhadap Polandia yang menghancurkan sejumlah tugu peringatan untuk nasionalis Ukraina.

"Saya meminta Presiden Poroshenko – untuk setuju agar penggalian dimulai lagi," ujar Duda kepada wartawan setelah bertemu dengan pemimpin Ukraina, sebagaimana diwartakan AFP.

"Kami setuju... untuk menyepakati dan mencabut larangan penggalian sesegera mungkin, ujar presiden Polandia.

"Saya mempertimbangkan ini sebagai langkah pertama untuk mengatasi kebuntuan muncul."

Poroshenko mengatakan kedua pemimpin "sama-sama setuju bahwa sejarah seharusnya tidak memengaruhi aspek hubungan strategis" antara kedua negara.

"Hanya ada satu pihak yang menang dalam konflik sejarah yang terjadi antara Ukraina dan Polandia, dan itu bukan Ukraina atau Polandia, tetapi Rusia," ujar Poroshenko.

"Oleh karena itu kami harus menemukan cara yang jelas untuk keluar dari situasi ini." (kn)