Anies Baswedan tinjau penyebab banjir di jalan MT Haryono
14 Desember 2017 13:32 WIB
Banjir Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau saluran air di area proyek pembangunan LRT, kawasan Jalan Letjen M T Haryono, Cawang, Kramatjati, Jakarta, Kamis (14/12/2017). Ia meninjau lokasi banjir setelah hujan deras Selasa (12/12) untuk mencari tahu penyebab banjir serta solusinya. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, kembali mendatangi titik-titik yang menjadi penyebab genangan air di terowongan Jalan MT Haryono, Jakarta Timur.
Dari tinjauan lapangan itu, Kamis, diketahui penyebab banjir adalah beton-beton pembangunan proyek LRT yang menghalangi aliran air ke pompa penyedot sehingga membuat genangan yang cukup menganggu pengguna jalan.
"Ini tadi kami temukan ada beton-beton yang dipasang selama proses pembangunan LRT di tempat ini. Beton-beton ini menutupi lubang tempat pompa air sehingga ketika curah hujan tinggi dengan volume air yang sangat banyak. Maka air tak dapat mengalir dengan cepat ke dalam lubangnya," kata Baswedan.
Akibat genangan itu, menurut dia, menimbulkan efek domino. Salah satunya membuat arus lalu-lintas jadi tersendat parah.
"Efeknya lalu terjadi genangan di terowongan MT Haryono ini genangannya sekitar 50 cm. ketika di sini tergenang, maka otomatis sepanjang Jalan MT Haryono dan Jalan Gatot Subroto berhenti karena kendaraan tidak bisa lewat," katanya.
Meskipun demikian, dia tidak mau mencari kambing hitam dan kunjungannya kali ini murni untuk mencari penyebab sehingga nanti bisa dicarikan solusi terbaik.
"Itulah mengapa kami kemarin menyebut salah satu sebab genangan adalah pembangunan yang tidak memperhitungkan aliran air dan ini contohnya. Nach ini bukan untuk menyalahkan siapapun, kami dalam rangka mencari sebab supaya bisa dilakukan koreksi," kata dia.
Dia pun langsung mengeluarkan solusi dan intsruksi khusus agar segera permasalahan genangan di terowongan Jalan MT Haryono dapat diselesaikan.
"Jadi saya sudah intruksikan beton-beton yang di bawah supaya digeser. Agar aliran air tidak terhambat, lalu semua yang menjadi penghalang air dihilangkan. Jadi hari akan langsung dikerjakan dan Insya Allah akan tuntas," katanya.
Dari tinjauan lapangan itu, Kamis, diketahui penyebab banjir adalah beton-beton pembangunan proyek LRT yang menghalangi aliran air ke pompa penyedot sehingga membuat genangan yang cukup menganggu pengguna jalan.
"Ini tadi kami temukan ada beton-beton yang dipasang selama proses pembangunan LRT di tempat ini. Beton-beton ini menutupi lubang tempat pompa air sehingga ketika curah hujan tinggi dengan volume air yang sangat banyak. Maka air tak dapat mengalir dengan cepat ke dalam lubangnya," kata Baswedan.
Akibat genangan itu, menurut dia, menimbulkan efek domino. Salah satunya membuat arus lalu-lintas jadi tersendat parah.
"Efeknya lalu terjadi genangan di terowongan MT Haryono ini genangannya sekitar 50 cm. ketika di sini tergenang, maka otomatis sepanjang Jalan MT Haryono dan Jalan Gatot Subroto berhenti karena kendaraan tidak bisa lewat," katanya.
Meskipun demikian, dia tidak mau mencari kambing hitam dan kunjungannya kali ini murni untuk mencari penyebab sehingga nanti bisa dicarikan solusi terbaik.
"Itulah mengapa kami kemarin menyebut salah satu sebab genangan adalah pembangunan yang tidak memperhitungkan aliran air dan ini contohnya. Nach ini bukan untuk menyalahkan siapapun, kami dalam rangka mencari sebab supaya bisa dilakukan koreksi," kata dia.
Dia pun langsung mengeluarkan solusi dan intsruksi khusus agar segera permasalahan genangan di terowongan Jalan MT Haryono dapat diselesaikan.
"Jadi saya sudah intruksikan beton-beton yang di bawah supaya digeser. Agar aliran air tidak terhambat, lalu semua yang menjadi penghalang air dihilangkan. Jadi hari akan langsung dikerjakan dan Insya Allah akan tuntas," katanya.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017
Tags: