OCA putuskan Asian Games tetap lombakan dua nomor menembak ini
13 Desember 2017 15:19 WIB
Ketua Indonesia Asian Games Organizing Committee (Inasgoc) Erick Thohir memberikan pemaparan saat presentasi laporan akhir tahun panitia penyelengara Asian Games 2018 di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta, Senin (11/12/2017). Dalam presentasi tersebut Erick Thohir mengajak seluruh lapisan masyarakat ikut serta dalam mensukseskan pelaksanaan Asian Games 2018. (ANTARA /Galih Pradipta)
Jakarta (ANTARA News) - Dewan Olimpiade Asia (OCA) memutuskan dua nomor menembak double trap akan tetap dilombakan dalam Asian Games 2018 menyusul negosiasi nomor-nomor pertandingan oleh Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC).
"Nomor double trap itu tetap masuk dalam Asian Games meskipun tidak ada dalam Olimpiade Tokyo 2020 karena Asia masih memimpin pada nomor perlombaan itu," kata Direktur Departemen Asian Games OCA Haider Farman di sela-sela pertemuan Komandan Kontingen peserta Asian Games di Jakarta, Rabu.
Haider menegaskan tidak ada lagi negosiasi nomor pertandingan dengan INASGOC dalam pertemuan Komandan Kontingen itu karena nomor double trap itu merupakan nomor usulan dari OCA yang bersumber dari usulan sejumlah kontingen negara-negara lain peserta Asian Games.
Wakil Presiden Kehormatan OCA Wei Jizhong mengatakan INASGOC akan langsung bekerja untuk mempersiapan Asian Games tanpa ada lagi perencanaan dan diskusi. "Kami telah menyelesaikan seluruh perencanaan dan akan bekerja bersama," kata Wei Jizhong.
Ketua INASGOC Erick Thohir mengatakan dalam pertemuan komandan kontingen negara-negara peserta itu belum ada pertanyaan atau masukan dari para peserta terkait persiapan Asian Games di Indonesia.
"Kami menjelaskan tentang pendaftaran peserta untuk pengurusan kartu identitas, transportasi Jakarta-Palembang, transportasi dari wisma atlet menuju arena pertandingan, penyediaan layanan di wisma atlet kepada para peserta," kata Erick.
Pelaksana Tugas Deputi I INASGOC Harry Warganegara mengatakan nomor double trap putra dan double trap putri pada cabang menembak merupakan nomor usualan OCA yang akan mengganti satu nomor pertandingan pada cabang wushu dan satu nomor pertandingan pada cabang sambo.
"Saya tidak hafal nomor pertandingan yang mana. Kami sudah menyampaikan kepada pengurus cabang olahraga bahwa keputusan itu ada pada OCA dan bukan dari INASGOC," kata Harry.
Sebelumnya, Indonesia meminta pergesertan sembilan nomor pertandingan dalam Asian Games ke-18 itu. Nomor-nomor itu adalah satu nomor dari cabang sambo, satu nomor dari cabang kurash, dua nomor BMX freestyle dari cabang balap sepeda, tiga nomor cabang tinju, satu nomor cabang karate, dan satu nomor cabang jujitsu.
Sembilan nomor itu lantas dihapus dan diganti sembilan nomor pertandingan dari tiga cabor yaitu panahan, panjat tebing, dan taekwondo. Sembilan nomor yang dimasukan yaitu empat nomor cabang panjat tebing, tiga nomor cabang panahan, dan dua nomor cabang taekwondo.
"Nomor double trap itu tetap masuk dalam Asian Games meskipun tidak ada dalam Olimpiade Tokyo 2020 karena Asia masih memimpin pada nomor perlombaan itu," kata Direktur Departemen Asian Games OCA Haider Farman di sela-sela pertemuan Komandan Kontingen peserta Asian Games di Jakarta, Rabu.
Haider menegaskan tidak ada lagi negosiasi nomor pertandingan dengan INASGOC dalam pertemuan Komandan Kontingen itu karena nomor double trap itu merupakan nomor usulan dari OCA yang bersumber dari usulan sejumlah kontingen negara-negara lain peserta Asian Games.
Wakil Presiden Kehormatan OCA Wei Jizhong mengatakan INASGOC akan langsung bekerja untuk mempersiapan Asian Games tanpa ada lagi perencanaan dan diskusi. "Kami telah menyelesaikan seluruh perencanaan dan akan bekerja bersama," kata Wei Jizhong.
Ketua INASGOC Erick Thohir mengatakan dalam pertemuan komandan kontingen negara-negara peserta itu belum ada pertanyaan atau masukan dari para peserta terkait persiapan Asian Games di Indonesia.
"Kami menjelaskan tentang pendaftaran peserta untuk pengurusan kartu identitas, transportasi Jakarta-Palembang, transportasi dari wisma atlet menuju arena pertandingan, penyediaan layanan di wisma atlet kepada para peserta," kata Erick.
Pelaksana Tugas Deputi I INASGOC Harry Warganegara mengatakan nomor double trap putra dan double trap putri pada cabang menembak merupakan nomor usualan OCA yang akan mengganti satu nomor pertandingan pada cabang wushu dan satu nomor pertandingan pada cabang sambo.
"Saya tidak hafal nomor pertandingan yang mana. Kami sudah menyampaikan kepada pengurus cabang olahraga bahwa keputusan itu ada pada OCA dan bukan dari INASGOC," kata Harry.
Sebelumnya, Indonesia meminta pergesertan sembilan nomor pertandingan dalam Asian Games ke-18 itu. Nomor-nomor itu adalah satu nomor dari cabang sambo, satu nomor dari cabang kurash, dua nomor BMX freestyle dari cabang balap sepeda, tiga nomor cabang tinju, satu nomor cabang karate, dan satu nomor cabang jujitsu.
Sembilan nomor itu lantas dihapus dan diganti sembilan nomor pertandingan dari tiga cabor yaitu panahan, panjat tebing, dan taekwondo. Sembilan nomor yang dimasukan yaitu empat nomor cabang panjat tebing, tiga nomor cabang panahan, dan dua nomor cabang taekwondo.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017
Tags: