Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya bagi Indonesia untuk melakukan transformasi ekonomi dari ekonomi berbasis konsumsi menjadi investasi.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menjadi pembicara di acara Sarasehan ke-2 100 Ekonom Indonesia di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa, mengingatkan pentingnya bagi Indonesia untuk melakukan transformasi ekonomi dan sudah saatnya bagi Indonesia untuk mulai beralih dari ekonomi berbasis konsumsi menjadi ekonomi berbasis investasi.

"Sehingga menjadi lebih produktif dan memberikan efek pengganda yang lebih besar terhadap perekonomian," katanya.

Demikian halnya dengan proses industri yang mengandalkan sumber daya alam.

Menurut dia, saat ini, Indonesia harus bergerak meninggalkan ekonomi berbasis sumber daya alam mentah tanpa pengolahan menuju industri manufaktur yang dapat meningkatkan nilai tambah.

"Ini menjadi kunci, jangan sampai kita terus-terusan lagi mengekspor sumber daya alam mentah kita tanpa pengolahan. Kita harus mulai ekonomi berbasis proses," ucapnya.

Pemerintahannya gencar melakukan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.

Ia menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur yang merata di seluruh Indonesia ini dinilai sangat dibutuhkan oleh Indonesia.

"Urgensi pembangunan infrastruktur di Indonesia adalah karena kondisi infrastruktur Indonesia masih jauh dari kondisi ideal, bahkan cenderung memburuk. Ini studi dari World Bank (2015) dan McKinsey (2013)," tuturnya.

Maka dari itu, pemerintah gencar untuk membangun mulai dari daerah terluar dan yang selama ini kurang mendapat perhatian seperti di Papua.

Khusus di Papua, pemerintah membangun jalan Trans-Papua dan sejumlah infrastruktur lainnya untuk menekan disparitas harga.

"Bagaimana harga semen di sana tidak Rp2 juta?" ujarnya sambil menunjukkan foto-foto kondisi infrastruktur di Papua.