Bandung (ANTARA News) - Fadil (13), seorang anak yang sehari-hari menjual kerupuk keliling di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat, kembali melanjutkan sekolahnya setelah lama putus sekolah karena harus berdagang untuk menghidupi kebutuhan ekonomi keluarganya.

"Sekarang sudah sekolah lagi sejak Jumat (8/12)," kata Fadil saat ditemui di rumah kontrakannya Kampung Sinyar, Desa/Kecamatan Kadungora, Garut, Senin.

Fadil merupakan anak yang rela meninggalkan sekolahnya karena harus berjualan kerupuk keliling kampung di Kecamatan Kadungora.

Dia terpaksa menjual kerupuk karena harus menghidupi kebutuhan hidup ibu kandung dan adiknya yang sebelumnya tinggal di sebuah gubuk.

Aksi Fadil yang peduli terhadap keluarganya itu menjadi perbincangan di media sosial dan ramai diberitakan oleh sejumlah media massa.

Sejak itu, Fadil banyak menerima bantuan dari berbagai pihak, hingga akhirnya dapat kembali melanjutkan sekolah di SD Negeri 3 Talagasari di kelas enam.

"Sekarang lagi ujian, tapi baru ikut ujian hari Jumat saja, nanti ujian pelajaran lain ikut susulan," katanya.

Ia berharap setelah lulus SD dapat melanjutkan kembali sekolah ke tingkat SMP hingga ke jenjang sekolah yang lebih tinggi lagi.

Ia berharap sekolah dapat memperbaiki kehidupan keluarganya, tanpa harus kembali berjualan menjadi pedagang kerupuk keliling.

"Ya senang bisa sekolah, nanti ingin sekolah lagi ke SMP, biar menjadi orang sukses," katanya.

Sementara itu, sejak ramai diberitakan, Fadil mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak, mulai bantuan biaya kontrakan rumah, pakaian dan uang.

Salah satunya bantuan dari pegiat sosial, Rani Permata Dicky Chandra, istri dari mantan Wakil Bupati Garut Dicky Chandra yang datang langsung bersama anaknya.

Menurut Rani, Fadil memiliki semangat belajar dan tingginya kepedulian terhadap keluarga sehingga patut dicontoh.

"Fadil ini memberi inspirasi ke semua orang dengan tekadnya ingin sekolah dan bertanggungjawab pada dirinya dan keluarganya," kata Rani.

Camat Kadungora, Dudung menambahkan, pemerintah akan terus mendorong Fadil untuk terus sekolah dan menggapai cita-citanya.

Keluarga Fadil juga akan mendapatkan bantuan rumah yang dibiayai oleh Baznas Garut.

"Di Kadungora tahun ini tak dapat program Rutilahu (rumah tidak layak huni), tapi ada bantuan dari pihak lain," katanya.