Depok (ANTARA News) - Bagi kaum hawa yang telah menikah dan berkeinginan memiliki keturunan, sebaiknya perhatikan berat badannya.
Ahli kesehatan mengingatkan para calon ibu menjaga berat badannya jangan sampai kurus.
"Sebelum menikah, dinormalkan dulu berat badannya. Kalau dia kurus, selama kehamilan semakin besar berat badannya harus bertambah," ujar Ahli gizi medik dari FKM UI, Prof. Dr Endang L. Anhari Achadi, dalam pelatihan "Journalist Goes to Campus" di kampus FKM UI, Depok, Senin.
Endang mengatakan, jika tubuh ibu kurus, maka dia tak akan punya persediaan energi sehingga berisiko menyebabkan bayi yang dia kandung kelak tidak tumbuh optimal.
"Kalau ibu yang kurus selama hamil, tidak punya persediaan yang cukup untuk bayinya. Selama hamil dia harus bertambah berat badannya," tutur Endang.
Kurus atau tidaknya seorang calon ibu bisa dilakukan melalui pengukuran lingkar lengan atas. Jika hasil pengukuran menunjukkan angka kurang dari 23 cm, maka dia tak boleh hamil dulu.
Selain tak boleh kurus, calon ibu dan bahkan ibu hamil tak boleh mengalami anemia.
Pada ibu hamil, anemia merupakan faktor yang berpengaruh pada terjadinya prematuritas dan meningkatkan risiko terjadinya anemia pada bayi di usia dini.
VIDEO:
Calon ibu tak boleh kurus, ini alasannya
11 Desember 2017 16:16 WIB
Ibu hamil (28/4/2010) (REUTERS/Regis Duvignau)
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017
Tags: