Jakarta (ANTARA News) - Industri Kecil Menengah (IKM) komponen merupakan mata rantai dari industri otomotif nasional, demikian disampaikan Dirjen IKM Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih.

Sinergi yang baik antara industri besar dengan IKM komponen otomotif akan mendorong perkembangan industri otomotif yang tentu akan pula mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Gati di Jakarta, Senin.

Gati mengatakan, kemitraan merupakan salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk pengembangan IKM, namun dalam kemitraan tersebut harus terjalin hubungan yang sinergis.

Misalnya, hubungan yang saling membutuhkan, saling membantu dan menguntungkan sehingga tidak ada satu pihak yang dirugikan karena kepentingan pihak lain.

"Untuk mendukung hal itu, diperlukan kemauan yang kuat dari semua pihak dan pemangku kepentingan terkait untuk bersama-sama mendorong IKM yang memiliki potensi untuk dikembangkan,” ujar Gati.

Sebelumnya, Kemenperin telah melaksanakan kegiatan link and match antara IKM dengan Industri Besar pada 26 Januari 2017 dan kegiatan link and match Komponen Otomotif dengan Tier 1 yang telah menghasilkan beberapa kesuksesan temu bisnis.

Beberapa di antaranya yakni PT Dharma Polimetal bermitra dengan 2 IKM dari Tegal yakni PT Gaya Teknik Logam dan PT FNF Metalindo. Kemudian, PT Polytron dengan 1 IKM dari Tegal yakni PT Gemilang Lestari Tekindo. Terakhir, PT Berdikari Metal Engineering dengan dari Tegal yakni PT Gaya Teknik Logam, PT FNF Metalindo PT Mira Fix Manufactur, dan UD. Berkah.

Dalam kegiatan ini juga dilaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman antara IKM dengan industri besar yang telah meraih kesuksesan temu bisnis tersebut.

Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut Endang Suwartini berharap atas terlaksanaknya kegiatan ini akan terjalinnya komunikasi antara pelaku usaha IKM dengan supplier APM, terbukanya akses pasar bagi produk IKM di industri otomotif dalam negeri.

"Selain itu juga menjadi sarana pertukaran informasi mengenai teknologi permesinan, peningkatan kemampuan SDM, manajemen mutu maupun peluang pasar. Serta terjalinnya kemitraan yang saling menguntungkan antara IKM dan supplier APM,” tukasnya.