Kota Vatikan (ANTARA News) - Paus Fransiskus kembali menyerukan "kebijaksanaan dan kehati-hatian" berkenaan dengan keputusan kontroversial Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, yang memicu protes dan bentrokan.
"Bapa Suci kembali menyampaikan permohonan untuk kebijaksanaan dan kehati-hatian kepada semua orang, dan doa sungguh-sungguh agar para pemimpin bangsa, dalam kondisi kegawatan sekarang, berkomitmen untuk mencegah peningkatan tindakan kekerasan baru" menurut pernyataan Vatikan pada Minggu.
Ada demonstrasi baru di Timur Tengah dan di tempat lain pada Minggu mengenai deklarasi Trump, langkah yang menimbulkan kecaman global serta memicu kerusuhan berhari-hari di wilayah Palestina.
Mengingat Yerusalem adalah tempat suci bagi umat Islam, Kristen, dan Yahudi, maka Paus menegaskan kembali "posisi gereja mengenai karakter istimewa Kota Suci itu dan pentingnya untuk menghormati status quo."
"Pada saat yang sama, Tahta Suci kembali menegaskan keyakinannya sendiri bahwa hanya solusi yang dirundingkan antara Israel dan Palestina yang bisa membawa perdamaian stabil dan abadi, dan menjamin kedua negara hidup berdampingan secara damai dalam perbatasan yang diakui secara internasional," kata pernyataan itu sebagaimana dikutip AFP.(hs)
Paus serukan "kebijaksanaan dan kehati-hatian" terkait Yerusalem
11 Desember 2017 09:01 WIB
Paus Fransiskus bertemu dengan para pendeta dan biarawati di gereja Holy Rosary di Dhaka, Bangladesh, Sabtu (2/12/2017). (REUTERS/Damir Sagolj)
Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017
Tags: