Wawali Kediri: teladani sifat Nabi Muhammad SAW
10 Desember 2017 22:11 WIB
Arsip: Warga berebut gunungan saat pawai Maulid Nabi di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (3/12/2017). Pawai yang diikuti ratusan warga Surabaya tersebut untuk memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW. (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)
Kediri (ANTARA News) - Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah mengajak masyarakat untuk meneladani sifat Nabi Muhammad SAW, seperti selalu menginstropeksi kekurangan diri agar tidak sombong pada orang lain dan mengajarkan kebaikan.
"Ketika diperbincangkan oleh orang lain mengenai kekurangan kita, seharusnya sebagai manusia lebih introspeksi, mungkin memang itu kelemahan yang dipunyai dan jangan lupa terus memperbaiki diri," katanya ketika menghadiri pengajian dalam rangka Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1439 Hijriah di Kantor Kelurahan Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu.
Ia mengingatkan, tentang sifat Nabi Muhammad SAW yang selalu menjadi panutan bagi umatnya. Nabi selalu mengarkan kasih sayang dan menghargai orang lain.
Selain menghargai orang lain, Nabi juga selalu mengajarkan untuk mempertebal iman. Dan, untuk membuktikan seberapa besar iman yang dimiliki manusia bisa tercermin dari perkataan dan perbuatan yang dilakukan.
Menurut dia, ketika iman itu selalu ada di dalam hati, maka akan selamat dalam perbuatan dan perkataan yang bisa merugikan orang lain, sehingga cara untuk meningkatkan keimanan tersebut dengan salat malam, mengikuti majelis taklim, membaca Kitab Suci Al-Quran dan kegiatan positif lainnya.
"Dalam hadis Rasulullah terdapat dua hal hebat dan tidak ada yang lebih hebat dari hal tersebut dalam kehidupan manusia yaitu iman kepada Allah dan dapat bermanfaat bagi sesama orang yang mukmin," ujarnya.
Ia juga mengatakan, berbuat baik kepada manusia bisa dilakukan baik pada lingkungannya dengan bersikap baik kepada keluarga, tetangga, teman atau sahabat sehingga dapat memberikan manfaat kepada orang lain.
Menurut dia, yang harusnya dipikirkan oleh setiap manusia itu, apa yang sudah diperbuat sehingga dapat memberikan manfaat kepada orang lain dan jangan hanya memikirkan diri sendiri. Bahkan, ketika manusia dapat bermanfaat bagi orang lain, maka banyak orang lain yang akan mendoakan.
"Apabila kehadiran kita itu bisa menjadikan orang lain senang, membuat orang lain nyaman dan banyak orang menantikan kehadiran kita berarti kita sudah bermanfaat bagi orang lain," ujarnya.
Kegiatan pengajian dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Al Quran. Dalam acara tersebut, selain dihadiri Wawali Kediri, juga sejumlah tamu undangan lainnya, misalnya Lurah Bandar Lor, Ketua TP PKK Kelurahan Bandar Lor, Ketua Majelis Taklim Kelurahan Bandar Lor, LPMK, hingga perwakilan dari 150 majelis taklim se-Kelurahan Bandar lor, Kota Kediri. Kegiatan itu juga berlangsung dengan lancar.
"Ketika diperbincangkan oleh orang lain mengenai kekurangan kita, seharusnya sebagai manusia lebih introspeksi, mungkin memang itu kelemahan yang dipunyai dan jangan lupa terus memperbaiki diri," katanya ketika menghadiri pengajian dalam rangka Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1439 Hijriah di Kantor Kelurahan Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu.
Ia mengingatkan, tentang sifat Nabi Muhammad SAW yang selalu menjadi panutan bagi umatnya. Nabi selalu mengarkan kasih sayang dan menghargai orang lain.
Selain menghargai orang lain, Nabi juga selalu mengajarkan untuk mempertebal iman. Dan, untuk membuktikan seberapa besar iman yang dimiliki manusia bisa tercermin dari perkataan dan perbuatan yang dilakukan.
Menurut dia, ketika iman itu selalu ada di dalam hati, maka akan selamat dalam perbuatan dan perkataan yang bisa merugikan orang lain, sehingga cara untuk meningkatkan keimanan tersebut dengan salat malam, mengikuti majelis taklim, membaca Kitab Suci Al-Quran dan kegiatan positif lainnya.
"Dalam hadis Rasulullah terdapat dua hal hebat dan tidak ada yang lebih hebat dari hal tersebut dalam kehidupan manusia yaitu iman kepada Allah dan dapat bermanfaat bagi sesama orang yang mukmin," ujarnya.
Ia juga mengatakan, berbuat baik kepada manusia bisa dilakukan baik pada lingkungannya dengan bersikap baik kepada keluarga, tetangga, teman atau sahabat sehingga dapat memberikan manfaat kepada orang lain.
Menurut dia, yang harusnya dipikirkan oleh setiap manusia itu, apa yang sudah diperbuat sehingga dapat memberikan manfaat kepada orang lain dan jangan hanya memikirkan diri sendiri. Bahkan, ketika manusia dapat bermanfaat bagi orang lain, maka banyak orang lain yang akan mendoakan.
"Apabila kehadiran kita itu bisa menjadikan orang lain senang, membuat orang lain nyaman dan banyak orang menantikan kehadiran kita berarti kita sudah bermanfaat bagi orang lain," ujarnya.
Kegiatan pengajian dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Al Quran. Dalam acara tersebut, selain dihadiri Wawali Kediri, juga sejumlah tamu undangan lainnya, misalnya Lurah Bandar Lor, Ketua TP PKK Kelurahan Bandar Lor, Ketua Majelis Taklim Kelurahan Bandar Lor, LPMK, hingga perwakilan dari 150 majelis taklim se-Kelurahan Bandar lor, Kota Kediri. Kegiatan itu juga berlangsung dengan lancar.
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: