Satgas percepat pembangunan 440 rumah terdampak bencana
10 Desember 2017 21:34 WIB
Personel TNI dari satuan Zeni Korem 081/DSJ Madiun melakukan rehabilitasi rumah korban terdampak bencana banjir bandang di Pacitan, Jawa Timur, Minggu (10/12/2017). Sebanyak 420 unit dari total 6.603 rumah terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor daerah itu mulai dibangun bertahap dengan target tuntas Januari 2018. (ANTARA /Destyan Sujarwoko )
Pacitan (ANTARA News) - Satuan Tugas Kedaruratan Bencana Kabupaten Pacitan, Jawa Timur menargetkan percepatan pembangunan 440 unit rumah korban banjir bandang dan tanah longsor daerah tersebut rampung maksimal pertengahan Januari 2018.
Komandan Satgas Kedaruratan Bencana Pacitan yang juga Dandim 0801 Pacitan Letkol (Kav) Aristoteles Lawitang, di Pacitan, Minggu, menyatakan percepatan dilakukan sesuai instruksi Presiden Joko Widodo saat berkunjung dan meninjau penanganan pascabencana di daerah itu, sehari sebelumnya.
"Untuk awal, sepekan ini kami fokuskan dulu pengerjaan rehabilitasi di wilayah Ploso, pekan depan baru kita perluas ke beberapa daerah lain yang masuk skenario pemulihan tahap pertama," katanya.
Aristoteles mengatakan, perencanaan rehabilitasi dan rekonstruksi (pemulihan) itu merupakan hasil koordiasi yang terus dilakukan lintas sektoral yang terlibat dalam penanganan pascabencana di Pacitan.
Hasilnya, sebagaimana juga arahan Gubernur Jawa Timur Soekarwo, target penyelesaian rehabilitasi rumah yang rusak/ambruk total maupun hanyut terbawa banjir bakal diselesaikan dalam tempo 25 hari, terhitung mulai Sabtu (9/12).
"Pokoknya target pertengahan Januari lah selesai," katanya.
Untuk mempercepat rehabilitasi rumah yang rusak berat atau pun pembangunan baru bagi korban yang huniannya hilang atau ambruk total, personel pasukan zeni dari Korem 081/Dirotsaha Jaya Madiun dikerahkan.
Rehabilitasi itu dibantu jajaran kodim dari wilayah sekitar, tak kurang dari 1.000 personel dikerahkan untuk membantu percepatan proses pemulihan pascabencana, khususnya di titik-titik daerah yang terdampak parah, seperti wilayah Kecamatan Pacitan, Arjosari, dan Kebonagung.
TNI tak sepenuhnya bekerja sendiri, melainkan juga dibantu swadaya masyarakat dan tenaga ahli bangunan untuk mempercepat proses pemulihan hunian penduduk yang rusak berat.
Total rumah rusak, mengacu data di Posko Satgas Kedaruratan Bencana Pacitan hingga saat ini tercatat sebanyak 6.603 unit yang tersebar di 12 kecamatan daerah itu (Pacitan memiliki 12 kecamatan).
Dari jumlah itu, sekitar 2.000 unit di antaranya berstatus rusak berat atau tidak layak ditempati karena lingkungannya rawan longsor susulan, sehingga tidak memungkinkan dijadikan hunian.
"Prioritas penerima bantuan rehab rumah yang diputuskan untuk tahap pertama ini adalah mereka yang berstatus pengungsi dan tidak mungkin kembali karena rumahnya yang rusak berat atau di lokasi yang tidak aman untuk tinggal," ujarnya pula.
Setelah di Kelurahan Ploso, proses pembangunan atau rehabilitasi rumah selanjutnya dijadwalkan diperluas ke beberapa desa/kelurahan di wilayah Kota/Kecamatan Pacitan, Arjosari, dan Kebonagung.
Komandan Satgas Kedaruratan Bencana Pacitan yang juga Dandim 0801 Pacitan Letkol (Kav) Aristoteles Lawitang, di Pacitan, Minggu, menyatakan percepatan dilakukan sesuai instruksi Presiden Joko Widodo saat berkunjung dan meninjau penanganan pascabencana di daerah itu, sehari sebelumnya.
"Untuk awal, sepekan ini kami fokuskan dulu pengerjaan rehabilitasi di wilayah Ploso, pekan depan baru kita perluas ke beberapa daerah lain yang masuk skenario pemulihan tahap pertama," katanya.
Aristoteles mengatakan, perencanaan rehabilitasi dan rekonstruksi (pemulihan) itu merupakan hasil koordiasi yang terus dilakukan lintas sektoral yang terlibat dalam penanganan pascabencana di Pacitan.
Hasilnya, sebagaimana juga arahan Gubernur Jawa Timur Soekarwo, target penyelesaian rehabilitasi rumah yang rusak/ambruk total maupun hanyut terbawa banjir bakal diselesaikan dalam tempo 25 hari, terhitung mulai Sabtu (9/12).
"Pokoknya target pertengahan Januari lah selesai," katanya.
Untuk mempercepat rehabilitasi rumah yang rusak berat atau pun pembangunan baru bagi korban yang huniannya hilang atau ambruk total, personel pasukan zeni dari Korem 081/Dirotsaha Jaya Madiun dikerahkan.
Rehabilitasi itu dibantu jajaran kodim dari wilayah sekitar, tak kurang dari 1.000 personel dikerahkan untuk membantu percepatan proses pemulihan pascabencana, khususnya di titik-titik daerah yang terdampak parah, seperti wilayah Kecamatan Pacitan, Arjosari, dan Kebonagung.
TNI tak sepenuhnya bekerja sendiri, melainkan juga dibantu swadaya masyarakat dan tenaga ahli bangunan untuk mempercepat proses pemulihan hunian penduduk yang rusak berat.
Total rumah rusak, mengacu data di Posko Satgas Kedaruratan Bencana Pacitan hingga saat ini tercatat sebanyak 6.603 unit yang tersebar di 12 kecamatan daerah itu (Pacitan memiliki 12 kecamatan).
Dari jumlah itu, sekitar 2.000 unit di antaranya berstatus rusak berat atau tidak layak ditempati karena lingkungannya rawan longsor susulan, sehingga tidak memungkinkan dijadikan hunian.
"Prioritas penerima bantuan rehab rumah yang diputuskan untuk tahap pertama ini adalah mereka yang berstatus pengungsi dan tidak mungkin kembali karena rumahnya yang rusak berat atau di lokasi yang tidak aman untuk tinggal," ujarnya pula.
Setelah di Kelurahan Ploso, proses pembangunan atau rehabilitasi rumah selanjutnya dijadwalkan diperluas ke beberapa desa/kelurahan di wilayah Kota/Kecamatan Pacitan, Arjosari, dan Kebonagung.
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: