Dampak Yerusalem, Lebanon ingin dunia Arab hukum AS
10 Desember 2017 04:48 WIB
Massa melakukan aksi damai untuk Palestina di depan Gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Jumat (8/12/2017). Aksi tersebut sebagai bentuk sikap protes atas kebijakan sepihak Amerika Serikat yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. () (ANTARA /Rivan Awal Lingga)
Kairo (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Lebanon Gebran Bassil menyatakan dunia Arab mesti mempertimbangkan pengenaan sanksi ekomomi kepada Amerika Serikat, demi mencegah negara itu memindahkan kedutaan besarnya di Israel ke Yerusalem.
"Langkah pencegahan harus diambil untuk melawan keputusan itu dimulai dengan langkah-langkah diplomatik, kemudian politik, lalu sanksi ekonomi dan keuangan," kata Bassil dalam pertemuan para menteri luar negeri Liga Arab di Kairo, seperti dikutip Reuters.
Pekan lalu Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendeklarasikan pengakuan negerinya bahwa Yerusalem ibu kota Israel. Dia juga menyatakan akan segera memindahkan kedutaan besarnya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Keputusan ini mendapatkan kecaman keras dari seluruh dunia, termasuk sekutu-sekutnya dan PBB sendiri, serta dunia Arab.
"Langkah pencegahan harus diambil untuk melawan keputusan itu dimulai dengan langkah-langkah diplomatik, kemudian politik, lalu sanksi ekonomi dan keuangan," kata Bassil dalam pertemuan para menteri luar negeri Liga Arab di Kairo, seperti dikutip Reuters.
Pekan lalu Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendeklarasikan pengakuan negerinya bahwa Yerusalem ibu kota Israel. Dia juga menyatakan akan segera memindahkan kedutaan besarnya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Keputusan ini mendapatkan kecaman keras dari seluruh dunia, termasuk sekutu-sekutnya dan PBB sendiri, serta dunia Arab.
Pewarta: -
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017
Tags: