Angin kencang timbulkan kerusakan di Sampit
9 Desember 2017 18:35 WIB
Dokumentasi Seorang warga berdiri di depan pintu rumahnya yang sudah tidak beratap akibat diterjang angin puting beliung di kawasan kelurahan Sidomulyo, Medan, Sumatera Utara, Jumat (25/8/2017). Menurut data BPBD Kota Medan sedikitnya 52 rumah rusak akibat hujan deras yang disertai angin kencang melanda kawasan tersebut pada Kamis (24/8/2017) malam. (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)
Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menimbulkan kerusakan dan sempat membuat cemas warga.
"Pantauan kami, ada rumah warga yang seng bagian atapnya terbang. Ada pula jamban di sungai yang ambruk akibat diterpa angin kencang. Ada pula pohon patah," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur, Sutoyo di Sampit, Sabtu.
Hujan deras disertai angin kencang terjadi sekitar pukul 12.50 WIB. Masyarakat pun umumnya menghentikan aktivitas mereka di luar rumah karena khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan.
Angin kencang yang terjadi di beberapa lokasi menimbulkan kerusakan, di antaranya di Kelurahan Baamang Tengah dan Baamang Hulu Kecamatan Baamang. Atap dapur rumah milik warga bernama Samsul Bahri, rusak terlempar akibat kuatnya angin kencang.
Kabel listrik juga ada yang rusak akibat tertimpa bagian atap yang rusak. Begitu pula satu buah jamban terapung di Sungai Mentaya, rusak akibat disapu angin kencang.
Usai kejadian, warga bersama-sama membersihkan lingkungan mereka dari benda-benda dan ranting pohon yang berserakan akibat angin kencang. Warga juga meminta bantuan pihak PLN untuk memperbaiki kerusakan.
"Syukur tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Cuaca buruk seperti ini memang harus kita waspadai," kata Sutoyo.
Sutoyo mengimbau masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi. Saat cuaca buruk, masyarakat diimbau tidak beraktivitas di luar rumah atau berada di tempat yang mudah ambruk.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat di sejumlah wilayah untuk mewaspadai cuaca buruk yang masih berpotensi terjadi hingga Sabtu malam.
"Pantauan kami, ada rumah warga yang seng bagian atapnya terbang. Ada pula jamban di sungai yang ambruk akibat diterpa angin kencang. Ada pula pohon patah," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur, Sutoyo di Sampit, Sabtu.
Hujan deras disertai angin kencang terjadi sekitar pukul 12.50 WIB. Masyarakat pun umumnya menghentikan aktivitas mereka di luar rumah karena khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan.
Angin kencang yang terjadi di beberapa lokasi menimbulkan kerusakan, di antaranya di Kelurahan Baamang Tengah dan Baamang Hulu Kecamatan Baamang. Atap dapur rumah milik warga bernama Samsul Bahri, rusak terlempar akibat kuatnya angin kencang.
Kabel listrik juga ada yang rusak akibat tertimpa bagian atap yang rusak. Begitu pula satu buah jamban terapung di Sungai Mentaya, rusak akibat disapu angin kencang.
Usai kejadian, warga bersama-sama membersihkan lingkungan mereka dari benda-benda dan ranting pohon yang berserakan akibat angin kencang. Warga juga meminta bantuan pihak PLN untuk memperbaiki kerusakan.
"Syukur tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Cuaca buruk seperti ini memang harus kita waspadai," kata Sutoyo.
Sutoyo mengimbau masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi. Saat cuaca buruk, masyarakat diimbau tidak beraktivitas di luar rumah atau berada di tempat yang mudah ambruk.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat di sejumlah wilayah untuk mewaspadai cuaca buruk yang masih berpotensi terjadi hingga Sabtu malam.
Pewarta: Norjani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017
Tags: