Dewan Gereja Afsel kecam keputusan Trump soal Yerusalem
9 Desember 2017 15:02 WIB
Massa melakukan aksi damai untuk Palestina di depan Gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Jumat (8/12/2017). Aksi tersebut sebagai bentuk sikap protes atas kebijakan sepihak Amerika Serikat yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. () (ANTARA /Rivan Awal Lingga)
Johannesburg (ANTARA News) - Dewan Gereja Afrika Selatan mengecam keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Yerusalem ibu kota Israel dengan menyebutnya langkah geopolitik monumental yang bakal memicu pertentangan tiada akhir.
Pekan ini Trump mengumumkan bahwa pemerintahannya akan memulai proses pemindahan kedutaan besar AS di Tel Aviv ke Yerusalem.
Dewan Gereja Afrika Selatan mengingatkan bahwa langkah Trump itu akan memperburuk konflik Israel-Palestina dan bakal menciptakan instabilitas di kawasan Timur Tengah yang sudah lama bergejolak itu.
Dewan juga menyebut keputusan Trump itu mengartikan peran AS sebagai pendamai dunia mesti direvisi.
"Kami percaya Yerusalem harus diatasi sebagai bagian dari resolusi untuk solusi dua negara," kata Malusi Mpumulwana dari Dewan Gereja Afrika Selatan dalam laman Eyewitness News.
Pekan ini Trump mengumumkan bahwa pemerintahannya akan memulai proses pemindahan kedutaan besar AS di Tel Aviv ke Yerusalem.
Dewan Gereja Afrika Selatan mengingatkan bahwa langkah Trump itu akan memperburuk konflik Israel-Palestina dan bakal menciptakan instabilitas di kawasan Timur Tengah yang sudah lama bergejolak itu.
Dewan juga menyebut keputusan Trump itu mengartikan peran AS sebagai pendamai dunia mesti direvisi.
"Kami percaya Yerusalem harus diatasi sebagai bagian dari resolusi untuk solusi dua negara," kata Malusi Mpumulwana dari Dewan Gereja Afrika Selatan dalam laman Eyewitness News.
Pewarta: -
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017
Tags: