Jakarta (ANTARA News) - Bentrokan, luncuran roket Palestina dan serangan udara Israel menewaskan paling sedikit dua orang dan belasan terluka, Jumat waktu setempat, dalam kekerasan menyusul keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenai pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Seluruh anggota Dewan Keamanan PBB, kecuali Amerika Serikat, mengkritik keputusan Trump pada pertemuan darurat yang diadakan badan PBB ini.
Setelah demonstrasi unjuk kemarahan dan bentrok di Yerusalem serta wilayah-wilayah Palestina, tiga roket ditembakkan ke wilayah Israel dari Jalur Gaza yang salah satunya ditangkis oleh sistem pertahanan antirudal Israel, Kubah Besi. Roket lainnya jatuh ke wilayah kosong, namun rudal ketiga jatuh di kota Sderot, Israel, tetapi tidak meledak sehingga tidak menelan korban.
Menjawab tembakan roket ini, Israel melancarkan serangan udara ke dua fasilitas Hamas di Jalur Gaza. Kementerian kesehatan Palestina di Gaza menyatakan 14 orang terluka akibat serangan udara Israel itu.
Pada hari yang sama, dua warga Palestina tewas dalam bentrok dengan tentara Israel di sepanjang tembok yang memisahkan Jalur Gaza dari Israel. Ini adalah korban jiwa pertama dalam demonstrasi menolak keputusan Trump, demikian AFP.
Tiga tewas setelah Trump akui Yerusalem ibu kota Israel
9 Desember 2017 11:40 WIB
Yerusalem (Reuters)
Pewarta: -
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017
Tags: