DPR awasi kesiapan mudik Natal-Tahun Baru
8 Desember 2017 21:32 WIB
Dokumentasi Peningkatan Penumpang Bandara Soetta. Sejumlah penumpang mengantre masuk di pintu keberangkatan Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, Rabu (24/12/2014). Pada arus mudik Natal dan Tahun Baru, Otoritas Bandara mencatat kenaikan penumpang di bandara ini sebesar 1500-3000 penumpang perhari, atau 13 persen lebih dari hari biasa, sehingga sejumlah maskapai menambah jadwal penerbangan. (ANTARA FOTO/Joko Sulistyo)
Jakarta (ANTARA News) - Komisi V DPR mengawasi dengan seksama kesiapan yang dilakukan pemerintah dalam menghadapi mudik yang kerap terjadi pada saat Natal dan Tahun Baru 2018, agar masyarakat dapat tetap aman dan nyaman selama periode tersebut.
Anggota Komisi V DPR RI Rendy M Affandy Lamadjido dalam rilis, Jumat, menyatakan pihaknya berharap tidak ada lagi kejadian buruk seperti adanya kejadian pesawat yang delay hingga berjam-jam lamanya.
Untuk itu, ujar dia, Komisi V DPR juga mengajak berbagia pihak untuk dapat menyukseskan mudik Natal dan Tahun Baru seperti suksesnya pelaksanaan mudik Hari Raya Idul Fitri 2017.
Politisi PDIP tersebut menegaskan pentingnya kerja sama Dinas Perhubungan, Pelindo dan Pelni, yang sangat diperlukan untuk mensukseskan mudik Natal dan Tahun Baru 2018.
Rendy juga telah memimpin Tim Komisi V DPR yang melakukan kunjungan spesifik ke Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara, Kamis (7/12).
Sebagaimana diwartakan, pemerintah memfokuskan perhatian di 13 provinsi untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok menjelang akhir tahun 2017 karena di wilayah ini diperkirakan akan terjadi peningkatan aktivitas perdagangan menjelang Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Pol Agung Setya di Jakarta, Selasa (28/11), mengatakan 13 wilayah tersebut yakni DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Bali, NTB, NTT, Sumut, Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara dan Sulawesi Utara.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam sejumlah kesempatan juga memastikan bahwa ketersediaan pangan terutama beras dalam kondisi aman menghadapi Hari Raya Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.
Seusai rapat pembahasan pangan di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (20/11), dipastikan bahwa stok beras aman sampai sekitar enam bulan ke depan, sedangkan pada Januari sudah mulai panen.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti, menyebutkan stok beras saat ini mencapai 1,2 juta ton.
Dirut Bulog mengatakan bahwa jumlah stok tersebut cukup aman menghadapi akhir tahun.
Anggota Komisi V DPR RI Rendy M Affandy Lamadjido dalam rilis, Jumat, menyatakan pihaknya berharap tidak ada lagi kejadian buruk seperti adanya kejadian pesawat yang delay hingga berjam-jam lamanya.
Untuk itu, ujar dia, Komisi V DPR juga mengajak berbagia pihak untuk dapat menyukseskan mudik Natal dan Tahun Baru seperti suksesnya pelaksanaan mudik Hari Raya Idul Fitri 2017.
Politisi PDIP tersebut menegaskan pentingnya kerja sama Dinas Perhubungan, Pelindo dan Pelni, yang sangat diperlukan untuk mensukseskan mudik Natal dan Tahun Baru 2018.
Rendy juga telah memimpin Tim Komisi V DPR yang melakukan kunjungan spesifik ke Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara, Kamis (7/12).
Sebagaimana diwartakan, pemerintah memfokuskan perhatian di 13 provinsi untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok menjelang akhir tahun 2017 karena di wilayah ini diperkirakan akan terjadi peningkatan aktivitas perdagangan menjelang Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Pol Agung Setya di Jakarta, Selasa (28/11), mengatakan 13 wilayah tersebut yakni DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Bali, NTB, NTT, Sumut, Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara dan Sulawesi Utara.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam sejumlah kesempatan juga memastikan bahwa ketersediaan pangan terutama beras dalam kondisi aman menghadapi Hari Raya Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.
Seusai rapat pembahasan pangan di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (20/11), dipastikan bahwa stok beras aman sampai sekitar enam bulan ke depan, sedangkan pada Januari sudah mulai panen.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti, menyebutkan stok beras saat ini mencapai 1,2 juta ton.
Dirut Bulog mengatakan bahwa jumlah stok tersebut cukup aman menghadapi akhir tahun.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017
Tags: