2.800 pohon ditanam di KEK Mandalika
8 Desember 2017 15:58 WIB
Sejumlah wisatawan berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Pantai Mandalika, Kuta, Praya, Lombok Tengah, NTB, Selasa (10/10/2017). PT PLN (Persero) memprediksi kebutuhan listrik di KEK Mandalika itu baru sebesar 65 MW pada 2025, dan akan mencapai 111 MW pada 2030. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
Lombok Tengah (ANTARA News) - Sebanyak 2.800 bibit pohon dari berbagai jenis ditanam di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Desa Kuta, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Jumat.
Gerakan penghijauan ini dilaksanakan, dalam rangka peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional 2017 sekaligus menjawab Instruksi Presiden RI Joko Widodo agar kawasan Mandalika segera dihijaukan agar terlihat semakin cantik dan diminati para wisatawan.
"Ini merupakan tindaklanjut dari instruksi Presiden beberapa waktu lalu, sekaligus implementasi nyata dari kerjasama semua pihak untuk memakmurkan rakyat dengan cara melakukan pelestarian alam sekitar," ujar Wakil Gubernur NTB H Muhammad Amin didampingi Bupati Lombok Tengah H Moh Suhaili FT, ratusan ASN Pemprov NTB, Pemkab Loteng, TNI/Polri serta masyarakat.
Wagub mengajak masyarakat untuk gemar menanam diiringi dengan keuletan dan ketekunan untuk merawatnya. Termasuk, senantiasa menjaga kelestarian kawasan hutan yang ada di NTB.
"Minimal menanam 25 pohon seumur hidup, sebagai bentuk kontribusi mengurangi emisi karbon di dunia," terangnya.
Penanaman 2.800 pohon berbagai jenis, seperti Pohon Tiin yang khusus didatangkan dari Timur Tengah, Pohon Trembesi dan Pohon Alpukat ini dipusatkan mulai dari sekitar halaman Masjid Nurul Bilad dan kawasan sekitar Mandalika.
Selain itu, Amin mengingatkan seluruh elemen masyarakat agar dalam pemanfaatan lahan untuk produk-produk unggulan, tidak mengabaikan kaidah konservasi sehingga terhindar dari bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor.
"Strategi peningkatan produk itu, memang harus kita jaga. Namun tetap harus memperhatikan kaidah konservasi. Sebab, biaya untuk melakukan pembenahan akibat dari bencana alam akan jauh lebih besar dibanding manfaat yang dirasakan masyarakat," jelas Amin.
Untuk itu, ia menekankan pentingnya menjadikan perbaikan kualitas dan kiindahan alam sebagai prioritas utama di NTB, khususnya di Kawasan KEK Mandalika. Karenanya, agar pengembangan hutan lindung kedepan, lebih menggalakkan tanaman hutan yang menghasilkan.
"Penggantian jenis pohon diupayakan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Sebab, menurut Amin, kelestarian hutan mempunyai peranan sangat penting untuk penyediaan air bersih yang berasal dari hutan.
"Selain mencegah bencana dan yang lebih penting lagi adalah pengurangan emisi karbon di dunia," tandas Amin.
Gerakan penghijauan ini dilaksanakan, dalam rangka peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional 2017 sekaligus menjawab Instruksi Presiden RI Joko Widodo agar kawasan Mandalika segera dihijaukan agar terlihat semakin cantik dan diminati para wisatawan.
"Ini merupakan tindaklanjut dari instruksi Presiden beberapa waktu lalu, sekaligus implementasi nyata dari kerjasama semua pihak untuk memakmurkan rakyat dengan cara melakukan pelestarian alam sekitar," ujar Wakil Gubernur NTB H Muhammad Amin didampingi Bupati Lombok Tengah H Moh Suhaili FT, ratusan ASN Pemprov NTB, Pemkab Loteng, TNI/Polri serta masyarakat.
Wagub mengajak masyarakat untuk gemar menanam diiringi dengan keuletan dan ketekunan untuk merawatnya. Termasuk, senantiasa menjaga kelestarian kawasan hutan yang ada di NTB.
"Minimal menanam 25 pohon seumur hidup, sebagai bentuk kontribusi mengurangi emisi karbon di dunia," terangnya.
Penanaman 2.800 pohon berbagai jenis, seperti Pohon Tiin yang khusus didatangkan dari Timur Tengah, Pohon Trembesi dan Pohon Alpukat ini dipusatkan mulai dari sekitar halaman Masjid Nurul Bilad dan kawasan sekitar Mandalika.
Selain itu, Amin mengingatkan seluruh elemen masyarakat agar dalam pemanfaatan lahan untuk produk-produk unggulan, tidak mengabaikan kaidah konservasi sehingga terhindar dari bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor.
"Strategi peningkatan produk itu, memang harus kita jaga. Namun tetap harus memperhatikan kaidah konservasi. Sebab, biaya untuk melakukan pembenahan akibat dari bencana alam akan jauh lebih besar dibanding manfaat yang dirasakan masyarakat," jelas Amin.
Untuk itu, ia menekankan pentingnya menjadikan perbaikan kualitas dan kiindahan alam sebagai prioritas utama di NTB, khususnya di Kawasan KEK Mandalika. Karenanya, agar pengembangan hutan lindung kedepan, lebih menggalakkan tanaman hutan yang menghasilkan.
"Penggantian jenis pohon diupayakan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Sebab, menurut Amin, kelestarian hutan mempunyai peranan sangat penting untuk penyediaan air bersih yang berasal dari hutan.
"Selain mencegah bencana dan yang lebih penting lagi adalah pengurangan emisi karbon di dunia," tandas Amin.
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017
Tags: