Jakarta (ANTARA News) - Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengatakan produktivitas tenaga kerja nasional terus mengalami peningkatan dan pada tahun 2015 mencapai Rp78,18 juta pertenaga kerja pertahun atau meningkat 4,6 persen dari tahun 2014.

"Pengukuran produktivitas nasional, regional dan sektoral ini dilakukan pada tahun 2016 oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik, bahwa selama periode 2011-2015, produktivitas tenaga kerja di Indonesia terus mengalami peningkatan," kata Menaker dalam acara penyerahan penghargaan produktivitas nasional Paramakarya 2017 di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Jumat.

Hanif menambahkan bahwa secara regional, terdapat delapan provinsi yang produktivitas tenaga kerjanya di atas angka nasional yaitu Provinsi Kalimantan Timur, DKI Jakarta, Kepulauan Riau, Kalimantan Utara, Riau, Papua Barat, Papua dan Jambi.

Sedangkan produktivitas tenaga kerja terendah terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur, yaitu sebesar Rp25,60 juta pertenaga kerja per tahun.

Sementara pada tingkat kabupaten/kota, produktivitas tertinggi diraih Kota Jakarta Pusat Provinsi DKI Jakarta, sedangkan yang terendah sebesar Rp4,98 juta terjadi di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Untuk katagori lapangan usaha Real Estate, produktivitas tertinggi yaitu sebesar Rp927,17 juta pertenaga kerja pertahun, sedangkan terendah terjadi di kategori lapangan usaha lainnya (kategori R, S, T, U) yakni sekitar Rp27 juta pertenaga kerja pertahun.

Meski demikian, Hanif mengaku dibandingkan dengan kondisi produktivitas negara-negara di ASEAN, Indonesia memang masih dibawah Singapura, Malaysia dan Thailand.

"Bahkan jika dibandingkan dengan Jepang, pekerja di Jepang mampu menciptakan `output` hampir empat kali lipat dari nominal uang yang dihasilkan di Indonesia dengan durasi yang sama," ujar Menaker.

Ia berharap produktivitas tenaga kerja dapat terus ditingkatkan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta untuk mensejajarkan Indonesia dengan negara maju lainnya.

Sementara itu, sebanyak 30 perusahaan meraih penghargaan Paramakarya 2017 yang piagamnya diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Jumat.

Dalam sambutannya, Wapres berharap agar perusahaan-perusahaan yang mendapat penghargaan serta perusahaan lain dapat terus meningkatakan produktivitasnya sehingga produknya dapat bersaing dengan negara tetangga seperti China, Thailand maupun Vietnam.