Ditjen IKM Kemenperin bina IKM logam Yogyakarta
8 Desember 2017 11:28 WIB
Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih usai menghadiri pembinaan IKM logam di Yogyakarta, Jumat. (ANTARA News/ Sella Panduarsa Gareta)
Yogyakarta (ANTARA News) - Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian membina sekitar 50 IKM logam yang beroperasi di Yogyakarta.
“Potensi IKM logam Yogyakarta itu sebetulnya besar. Ada PT Yogya Presisi Teknikatama Industri, mereka memberi pembinaan kepada siswa-siswi, nah ini bagus sekali,” kata Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Yogyakarta, Jumat.
Gati menyampaikan, banyak IKM logam di Yogyakarta yang telah mampu memproduksi velg dan komponen otomotif lainnya.
Sehingga, IKM logam tersebut dipersiapkan untuk dapat mendukung produksi mobil pedesaan yang tengah dikembangkan Kementerian Perindustrian bersama enam kementerian lain dan lembaga terkait.
“Iya, makanya berkaitan dengan hal itu, Ditjen IKM ikut serta dalam penyiapan bahan baku sampai barang jadi berupa komponennya. Karoserinya nanti industri besar,” ujar Gati.
Menurut Gati, IKM logam masih menghadapi beberapa tantangan, di antaranya ketersediaan bahan baku dengan harga kompetitif, jumlah mesin yang masih kurang dan ketersediaan pasar.
Melalui program pengembangan kendaraan pedesaan, Kemenperin berupaya menciptakan pasar bagi IKM komponen nasional untuk kembali menggeliat.
Untuk itu, pelatihan, pembinaan dan pendampingan dilakukan agar IKM mampu memproduksi komponen dengan kualitas yang sesuai keinginan pasar.
“Kita harus ada bimbingan teknis. Pendampingan itu perlu. Karena setelah diberi pembinaan, kalau tidak didampingi, itu standarnya jadi ngawur lagi. Makanya kami berikan pendampingan,” tukas Gati.
“Potensi IKM logam Yogyakarta itu sebetulnya besar. Ada PT Yogya Presisi Teknikatama Industri, mereka memberi pembinaan kepada siswa-siswi, nah ini bagus sekali,” kata Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Yogyakarta, Jumat.
Gati menyampaikan, banyak IKM logam di Yogyakarta yang telah mampu memproduksi velg dan komponen otomotif lainnya.
Sehingga, IKM logam tersebut dipersiapkan untuk dapat mendukung produksi mobil pedesaan yang tengah dikembangkan Kementerian Perindustrian bersama enam kementerian lain dan lembaga terkait.
“Iya, makanya berkaitan dengan hal itu, Ditjen IKM ikut serta dalam penyiapan bahan baku sampai barang jadi berupa komponennya. Karoserinya nanti industri besar,” ujar Gati.
Menurut Gati, IKM logam masih menghadapi beberapa tantangan, di antaranya ketersediaan bahan baku dengan harga kompetitif, jumlah mesin yang masih kurang dan ketersediaan pasar.
Melalui program pengembangan kendaraan pedesaan, Kemenperin berupaya menciptakan pasar bagi IKM komponen nasional untuk kembali menggeliat.
Untuk itu, pelatihan, pembinaan dan pendampingan dilakukan agar IKM mampu memproduksi komponen dengan kualitas yang sesuai keinginan pasar.
“Kita harus ada bimbingan teknis. Pendampingan itu perlu. Karena setelah diberi pembinaan, kalau tidak didampingi, itu standarnya jadi ngawur lagi. Makanya kami berikan pendampingan,” tukas Gati.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: