Banten (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kembali memanggil Duta Besar Amerika Serikat Joseph Donovan terkait pernyataan resmi Presiden Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Dubes Donovan tiba untuk memenuhi panggilan Menlu RI di Gedung Indonesia Conference and Exhibition (ICE) Serpong, Banten, Kamis sekitar pukul 19.00 WIB di sela-sela kegiatan Bali Democracy Forum (BDF) Ke-10.

Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir pemanggilan itu juga untuk meminta penjelasan terkait pernyataan Dubes Donovan yang dimuat di laman Kedutaan Besar AS bahwa Amerika telah berkonsultasi dengan berbagai pihak, termasuk Indonesia, sebelum pengumuman resmi Presiden Trump soal Yerusalem pada Rabu pukul 13.00 waktu Washington DC.

Menlu Retno di sela-sela pertemuan BDF Ke-10 telah menyatakan di hadapan pers bahwa tidak pernah ada konsultasi antara Indonesia dan AS terkait pengumuman Presiden Trump.

"Saya ingin meluruskan bahwa konsultasi itu tidak ada, yang ada adalah komunikasi yang dimulai dari Indonesia dengan memanggil Duta Besar Amerika untuk menyampaikan posisi kita, untuk disampaikan pada `capital`-nya dan dia membawa pesan dari `capital`-nya," kata dia.

Posisi Indonesia tegas menolak dan mengecam langkah AS memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem yang berarti mengakui kota suci tersebut sebagai ibu kota Israel.

Indonesia menyatakan langkah tersebut melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB dan akan membahayakan proses perdamaian Palestina-Israel.