Jakarta (ANTARA News) - Petugas Polda Metro Jaya meningkatkan patroli keamanan di sekitar Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) untuk Indonesia terkait keputusan kontroversi Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

"Peningkatan keamanan menggunakan patroli," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di Jakarta Kamis.

Argo mengatakan Polda Metro Jaya belum menerima pemberitahuan rencana aksi unjuk rasa dari elemen masyarakat di Kedubes AS pada Jumat (8/12).

Meskipun belum menerima pemberitahuan, aparat Polda Metro Jaya tetap berjaga dan siaga berpatroli di sekitar Kedubes AS kawasan Jakarta Pusat.

Selain petugas Pengamanan Obyek Vital, Argo menyebutkan Polda Metro Jaya menambah personel guna kegiatan patroli di Kedubes AS.

Sebelumnya, Presiden Donald Trump mendadak mengambil kebijakan mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel pada Rabu (6/12).

Keputusan itu memicu kecaman dari Palestina dan sejumlah negara bahkan dianggap tidak menghiraukan peringatan kerusuhan yang terjadi di Timur Tengah.

Pemerintah Indonesia juga mengecam keras keputusan pemerintah AS mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota yang akan memicu guncangan stabilitas keamanan dunia.

"Indonesia mengecam keras pengakuan sepihak Amerika Serikat terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel," ujar Presiden Jokowi.

Indonesia, lanjut Presiden Jokowi, meminta AS mempertimbangkan kembali keputusan tersebut.

"Keputusan itu telah melanggar berbagai resolusi di PBB yang AS menjadi anggota, dan ini bisa mengguncang stabilitas keamanan dunia," kata Presiden Jokowi.