Denpasar (ANTARA News) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali, menyerahkan bantuan peralatan sekolah berupa kotak pensil kepada siswa SMPN 2 dan SMPN 4 serta siswa asal pengungsian Gunung Agung, Kabupaten Karangasem.

"Kami mengajak warga pengungsi dari kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Agung agar terus melanjutkan sekolah, walaupun dalam kondisi yang kurang baik, tapi pendidikan harus tetap berkelanjutan," kata Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra di sela meninjau pengungsi Gunung Agung di posko pengungsian di Denpasar, Rabu.

Warga KRB Gunung Agung hingga kini masih tinggal dan tersebar di empat kecamatan di Kota Denpasar baik secara mandiri maupun yang tinggal di posko-posko yang disediakan Pemkot Denpasar.

Tercatat dari ditetapkannya kembali status Gunung Agung menjadi level IV (Awas) mencapai 692 orang warga KRB Gunung Agung di Kota Denpasar dan terus mengalami peningkatan secara perlahan.

Untuk itu, Wali Kota Rai Mantra mengatakan berbagai persiapan telah dilakukan Pemkot Denpasar bersama seluruh elemen masyarakat saling membantu warga KRB Gunung Agung.

Wali Kota Rai Mantra juga menginstruksikan pihak desa dan kelurahan untuk terus melakukan pendataan secara detail dan melaporkan kepada instansi terkait untuk memudahkan pendataan.

Rai Mantra mengatakan sesuai data yang ada terdapat 22 desa yang dinyatakan rawan KRB Gunung Agung. Wali Kota Rai Mantra juga mengingatkan kepada warga KRB Gunung Agung yang berada di Kota Denpasar yang memiliki anak sekolah dapat segera minta surat keterangan dari kelurahan maupun perbekel setempat.

Sehingga hal ini nantinya dapat segera ditindaklanjuti dalam memfasilitasi anak sekolah di kawasan terdekat. Sementara dalam keadaan darurat seperti sakit, ibu melahirkan, dan kesehatan lansia warga KRB dapat menghubungi nomor telepon 112 (bebas pulsa) dan nomor telpon (0361) 223333.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar, Made Mertajaya mengatakan ada 22 desa yang rawan bencana dan harus mengungsi, serta selebihnya berada di daerah aman.

Di Kota Denpasar jumlah pengungsi tersebar di empat kecamatan dan ada yang ditampung di posko Danau Tempe sebanyak 136 orang, Posko Kompyang Sujana sebanyak 170 jiwa, Kesambi sebanyak 253 jiwa, Pemecutan sebanyak 62 jiwa dan di kawasan Peguyangan sebanyak 62 jiwa serta di rumah-rumah sanak keluarganya.