Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph Donovan mengatakan pemindahan Kedutaan Besar AS di Israel dari Tel Aviv ke Jerusalem tidak mengganggu dukungan terhadap two-state solution atau solusi dua negara bagi Israel dan Palestina.
"Yang perlu ditekankan bahwa pemerintah AS tetap memiliki komitmen kuat terhadap kesepakatan jangka panjang antara Palestina dan Israel, dan itu juga termasuk pada kesepakatan solusi dua negara jika itu yang diinginkan oleh dua pihak," kata Dubes Donovan di Kantor Wakil Presiden, RI, Jakarta, Rabu.
Dubes AS menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk membahas langkah strategis untuk meningkatkan hubungan kedua negara pada 2018, terutama di sektor ekonomi.
Meskipun demikian, Donovan menggarisbawahi pentingnya isu Palestina bagi pemerintah dan rakyat Indonesia sehingga ia pun telah menjelaskan kebijakan Presiden Donald Trump memindahkan Kedubes AS ke Jerusalem kepada pemerintah RI melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
"Beberapa hari yang lalu saya sudah bertemu dengan Menlu, Ibu Retno, dan beliau menyatakan bagaimana posisi Indonesia terhadap permasalahan ini, dan saya juga sudah menjelaskan pernyatan pemerintah AS mengenai hal ini yang akan diumumkan pada hari ini, waktu Washington," kata dia.
Presiden Trump telah menegeluarkan kebijakan untuk memindahkan Kedubes AS dari Tel Aviv ke Jerusalem sebagai bentuk dukungan kepada Israel yang disampaikan saat kunjungan Perdana Menteri Benyamin Netanyahu ke Washington DC pada Februari 2017.
Langkah Trump memindahkan Kedubes AS ke Jerusalem berarti mengakui kota tersebut sebagai ibu kota Israel, padahal kota suci tersebut masih menjadi wilayah pendudukan Israel terhadap Palestina.
Faksi Fatah dan Abbas yang telah bersatu sepakat untuk menjadikan Jerusalem sebagai ibu kota Palestina saat benar-benar merdeka dari pendudukan Israel.
Dubes: Kedutaan AS Jerusalem tak ganggu "two-state solution"
6 Desember 2017 16:44 WIB
Dubes Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph R. Donovan (ANTARA /Irsan Mulyadi)
Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: