Bukavu (ANTARA News) - Pakar seismologi Republik Demokratik Kongo, Selasa (5/12), mengaku khawatir setelah empat gempa ringan mengguncang wilayah timur negara itu.

Empat gempa, yang masing-masing berkekuatan di atas empat skala Richter, terjadi dalam kurun waktu kurang dari sepekan, dan gempa terakhir kali terjadi pada Senin malam (waktu setempat) dengan kekuatan 4,5 skala Richter, ujar Profesor Kacho Karume, selaku kepala Observatorium Vulkanologi Goma (OVG), kepada AFP.

Gempa memang bukan peristiwa langka di wilayah timur RD Kongo, kawasan yang berlokasi dekat Rwanda, Burundi dan Tanzania.

Namun, rentetan gempa terakhir mengindikasikan cekungan Danau Kivu --salah satu danau terbesar di Afrika-- menunjukkan aktivitas kegempaan yang kian aktif, ujar Karume.

"Dalam beberapa hari ke depan, warga harus bersiap menghadapi potensi gempa lebih dahsyat dengan kekuatan di atas lima skala Richter, hingga aktivitas cekungan Danau Kivu berhenti," ujar Karume.

Gempa terakhir terjadi dekat Bukavu, ibu kota Provinsi Kivu Selatan, ujar Profesor Prince Kaleme, kepala Pusat Riset Ilmu Pengetahuan Alam (CRSN) di Lwiro seperti dilansir stasiun radio PBB Okapi.

Kaleme mengatakan ia khawatir mengenai gempa yang kian intensif.

Kepala daerah Walungu, Dominique Bofono, mengatakan tidak ada korban jiwa, tetapi sejumlah sekolah dan gereja rusak atau hancur. (ab/)