Kutacane (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat menyebutkan hujan merata belum berhenti melanda sejumlah wilayah di Aceh hingga akhir tahun ini meski badai Dahlia telah lenyap.

"Sekarang Dahlia sudah punah, tapi hujan di Provinsi Aceh masih berlanjut," kata terang Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Blang Bintang, Zakaria melalui telepon di Kutacane, Aceh Tenggara, Selasa.

Ia mengatakan, masyarakat di Aceh perlu mewaspadai kemungkinan munculnya hujan deras disertai petir dan angin kencang bersifat dadakan sehingga menyebabkan banjir dan tanah longsor.

Bila dilihat dari dinamika lapisan atmosfer di wilayah Aceh, terutama pekan ini masih cukup banyak uap air di udara dengan angka mencapai 80 sampai 100 persen.

Selain itu, hingga kini masih bertahannya massa udara bertekanan rendah di Samudra Hindia atau tepatnya di bagian Barat di Aceh sehingga terjadi belokan angin di atas wilayah provinsi paling utara di Pulau Sumatera.

"Dinamika atmosfer menunjukkan dengan memperhatikan parameter meteorologi, maka hujan masih turun dalam tiga hari ke depan. Berintensitas rata-rata dari sedang, hingga lebat," tuturnya.

Pihaknya kembali memberi peringatan dini terhadap potensi bencana hidrometeorologi di Aceh, tanpa menyebutkan satu persatu wilayah yang terdampak.

"Bencana alam, cukup berpotensi untuk seluruh Aceh. Sebab, musim hujan kan masih panjang yakni hingga awal atau pertengahan bulan Januari tahun 2018," ujarnya.

Misalnya potensi banjir masih berpeluang besar terjadi di daerah aliran sungai terutama di hilirnya. Lalu daerah cekungan baik perkotaan dan daerah yang datar yang luas. "Sedangkan daerah perbukitan untuk daerah kemiringan 45 derajat atau lebih, berpotensi longsor," kata Zakaria.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tenggara kemarin melaporkan, sekitar 2.600 penduduk di empat desa telah terdampak banjir akibat meluapnya sungai setempat.

"Kalau korban jiwa, memang tidak ada. Tapi yang terdampak itu ada sekitar 2.600 jiwa," kata Kepala BPBD Aceh Tenggara, Ramadhan.

Wilayah Aceh Tenggara merupakan dataran tinggi karena berada di daerah pegunungan dengan ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut.

Kabupaten terletak wilayah Tengah di Aceh ini memiliki 16 kecamatan dengan 103 desa diantaranya berada di lereng perbukitan atau pegunungan, dari total 385 desa dikelilingi oleh pegunungan Taman Nasional Gunung Leuser.