Kemenperin gelar pameran Jakarta IKM Expo 2017
5 Desember 2017 13:08 WIB
Dirjen Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih saat memberi sambutan pada Jakarta IKM Expo di Jakarta, Selasa.
Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 52 Industri Kecil dan Menengah (IKM) di bawah binaan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta memamerkan produk-produk unggulannya pada Jakarta IKM Expo 2017 di Plasa Kementerian Perindustrian pada 5-8 Desember 2017.
"Selain membutuhkan pemasaran online, produk-produk IKM juga perlu dipasarkan secara offline, salah satu caranya ya melalui pameran-pameran semacam ini," kata Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih saat memberi sambutan dalam acara tersebut di Jakarta, Selasa.
Dengan membuka pasar offline, lanjut Gati, masyarakat dapat melihat lebih jelas produk-produk yang diperjualbelikan oleh IKM.
Selain itu, masyarakat juga lebih mengetahui tentang kualitas dan dapat membandingkannya antara produk yang satu dan produk serupa lainnya.
Kendati demikian, dalam rangka menyediakan infrastruktur penunjang perluasan pasar, Ditjen IKM memiliki program e-Smart IKM yang akan didorong menjadi "Virtual Sentra IKM".
Program e-commerce ini diharapkan akan menjadikan IKM semakin kuat karena di dalamnya terdapat sistem yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ketika kinerjanya tidak baik dalam pasar online tersebut.
Ide dasar e-Smart IKM berasal dari keprihatinan akan maraknya produk-produk impor yang beredar melalui pasar online.
Dalam melaksanakan program e-smart IKM ini, Ditjen IKM bekerja sama dengan marketplace yang ada. Pada saat ini Ditjen IKM bekerja sama dengan bukalapak.com dan blanja.com.
"Kedepan, kerja sama ini akan diperluas dengan melibatkan marketplace lain," ujar Gati.
Saat ini ada sebanyak lebih kurang 1650 IKM yang sudah masuk pasar online bukalapak.com dan blanja.com.
Diharapkan melalui e-Smart IKM ini, produk IKM dalam negeri dapat memperluas pasarnya serta dikenal oleh masyarakat nasional maupun internasional.
Beberapa produk yang dipamerkan antara lain pakaian batik, sepatu bermotif batik ondel-ondel, tas anyaman berbahan pandan, makanan khas nusantara hingga kerajinan tangan.
Harga ditawarkan pun beragam, mulai dari Rp15.000 untuk dompet anyaman berukuran kecil, Rp150.000 untuk pajangan lukisan talenan dan ratusan ribu untuk produk-produk mode lainnya.
"Selain membutuhkan pemasaran online, produk-produk IKM juga perlu dipasarkan secara offline, salah satu caranya ya melalui pameran-pameran semacam ini," kata Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih saat memberi sambutan dalam acara tersebut di Jakarta, Selasa.
Dengan membuka pasar offline, lanjut Gati, masyarakat dapat melihat lebih jelas produk-produk yang diperjualbelikan oleh IKM.
Selain itu, masyarakat juga lebih mengetahui tentang kualitas dan dapat membandingkannya antara produk yang satu dan produk serupa lainnya.
Kendati demikian, dalam rangka menyediakan infrastruktur penunjang perluasan pasar, Ditjen IKM memiliki program e-Smart IKM yang akan didorong menjadi "Virtual Sentra IKM".
Program e-commerce ini diharapkan akan menjadikan IKM semakin kuat karena di dalamnya terdapat sistem yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ketika kinerjanya tidak baik dalam pasar online tersebut.
Ide dasar e-Smart IKM berasal dari keprihatinan akan maraknya produk-produk impor yang beredar melalui pasar online.
Dalam melaksanakan program e-smart IKM ini, Ditjen IKM bekerja sama dengan marketplace yang ada. Pada saat ini Ditjen IKM bekerja sama dengan bukalapak.com dan blanja.com.
"Kedepan, kerja sama ini akan diperluas dengan melibatkan marketplace lain," ujar Gati.
Saat ini ada sebanyak lebih kurang 1650 IKM yang sudah masuk pasar online bukalapak.com dan blanja.com.
Diharapkan melalui e-Smart IKM ini, produk IKM dalam negeri dapat memperluas pasarnya serta dikenal oleh masyarakat nasional maupun internasional.
Beberapa produk yang dipamerkan antara lain pakaian batik, sepatu bermotif batik ondel-ondel, tas anyaman berbahan pandan, makanan khas nusantara hingga kerajinan tangan.
Harga ditawarkan pun beragam, mulai dari Rp15.000 untuk dompet anyaman berukuran kecil, Rp150.000 untuk pajangan lukisan talenan dan ratusan ribu untuk produk-produk mode lainnya.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017
Tags: