PVMBG: leleran lava Gunung Agung masih berlangsung
3 Desember 2017 23:51 WIB
Suasana atap pura dan pepohonan di kawasan Pura Besakih yang sempat dilanda hujan abu vulkanik Gunung Agung, Karangasem, Bali, Minggu (3/12/2017). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan status Gunung Agung masih dalam level IV (awas) meski secara visual terlihat tenang. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta (ANTARA News) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali, menyatakan aktivitas erupsi efusif atau leleran lava di kawah Gunung Agung sejak Minggu siang hingga petang secara perlahan masih berlangsung.
Sebagaimana dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui akun resmi twitter-nya, Minggu malam, hasil pemantauan PVMBG Rendang menyatakan Gunung Agung sepanjang Minggu pukul 12.00-18.00 WITA masih berstatus awas.
Dari pengamatan visual puncak gunung tertutup kabut. Selain itu tinggi kolom uap putih keabuan Gunung Agung tidak dapat diamati baik dari lereng utara, timur laut, selatan, maupun dari lereng barat daya.
Dari pengamatan CCTV di Rendang, Bukitasah dan Batulompeh, sinar api dari lava pijar di siang hari juga tidak teramati, namun erupsi efusif masih terjadi secara perlahan.
Perihal kegempaan, dilaporkan gempa erupsi eksplosif nihil, tremor nonharmonik terjadi menerus terkait kepulan uap putih keabuan selama enam jam (amplitudo 1-4 mm, dominan 1 mm), tremor harmonik nihil, gempa hembusan dua kali, gempa frekuensi rendah sebanyak satu kali, vulkanik dangkal satu kali, vulkanik dalam satu kali dan tektonik Lokal nihil.
PVMBG merekomendasikan tidak boleh ada aktivitas di daerah bahaya Gunung Agung yakni dalam radius delapan km dari puncak gunung serta dalam sektoral barat daya, selatan, tenggara, timur laut, dan utara sejauh 10 km dari puncak.
Sebagaimana dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui akun resmi twitter-nya, Minggu malam, hasil pemantauan PVMBG Rendang menyatakan Gunung Agung sepanjang Minggu pukul 12.00-18.00 WITA masih berstatus awas.
Dari pengamatan visual puncak gunung tertutup kabut. Selain itu tinggi kolom uap putih keabuan Gunung Agung tidak dapat diamati baik dari lereng utara, timur laut, selatan, maupun dari lereng barat daya.
Dari pengamatan CCTV di Rendang, Bukitasah dan Batulompeh, sinar api dari lava pijar di siang hari juga tidak teramati, namun erupsi efusif masih terjadi secara perlahan.
Perihal kegempaan, dilaporkan gempa erupsi eksplosif nihil, tremor nonharmonik terjadi menerus terkait kepulan uap putih keabuan selama enam jam (amplitudo 1-4 mm, dominan 1 mm), tremor harmonik nihil, gempa hembusan dua kali, gempa frekuensi rendah sebanyak satu kali, vulkanik dangkal satu kali, vulkanik dalam satu kali dan tektonik Lokal nihil.
PVMBG merekomendasikan tidak boleh ada aktivitas di daerah bahaya Gunung Agung yakni dalam radius delapan km dari puncak gunung serta dalam sektoral barat daya, selatan, tenggara, timur laut, dan utara sejauh 10 km dari puncak.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: