Golkar minta kader tingkatkan citra partai
3 Desember 2017 19:35 WIB
Dokumentasi Ketua Umum Kosgoro 1957 Agung Laksono (kanan) berjabat tangan dengan Calon Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) seusai melakukan rapat pleno PPK Kosgoro 1957 di Kantor PPK Kosgoro 1957, Jakarta, Sabtu (2/12/2017). Kosgoro 1957 resmi memberikan dukungannya kepada Airlangga Hartarto untuk maju menjadi ketua umum Partai Golkar dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Jakarta (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar meminta para kader di legislatif meningkatkan kinerja masing-masing individu untuk peningkatan citra parpol itu agar meraih kemenangan pada Pilkada 2018, Pemilu Legislatif, dan Pemilu Presiden 2019.
"Dan lebih penting meningkatkan kinerja masing-masing individu peningkatan citra partai guna meraih kemenangan di Pilkada 2018, Pileg, dan Pilpres 2019," kata Ketua Bidang Legislatif, Eksekutif, dan Lembaga Politik DPP Partai Golkar Mohammad Yahya Zaini dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.
Hal itu dikatakannya dalam penutupan Workshop Nasional Legislatif Partai Golkar Tahun 2017 gelombang I, pada 1-3 Desember 2107 di Jakarta.
Ia mengharapkan melalui materi-materi yang disampaikan dalam forum lokakarya itu, para anggota legislatif Partai Golkar memiliki bekal dan acuan dalam mendorong kinerja pemerintahan yang lebih baik.
Dia menilai anggota legislatif dari Partai Golkar se-Indonesia memiliki peran penting bagi penguatan citra Partai Golkar sehingga mereka yang berasal dari semua tingkatan harus memiliki komitmen terhadap pengelolaan keuangan negara secara transparan dan akuntabel.
"Anggota DPRD Partai Golkar baik ditingkat provinsi maupun kabupaten/kota harus mampu memastikan pengelolaan keuangan di daerah masing-masing yang pro terhadap kepentingan rakyat, terbuka, dan dapat diakses semua pihak," ujarnya.
Yahya mengatakan Golkar tidak boleh ketinggalan merespons dinamika dan perkembangan sosial media yang berpengaruh luas, sebagai sarana sosialisasi, pencitraan, dan pemenangan Partai Golkar.
Menurut dia, para anggota legislatif Partai Golkar harus mampu menangkap semangat zaman yang banyak diwarnai oleh generasi milenial, yaitu generasi yang banyak mendapatkan informasi dari sosial media.
"Sarana ini harus betul-betul dimanfaatkan seluruh unsur partai untuk meningkatkan elektabilitasnya. Jangan lupa pula untuk menggunakan sarana media sosial dalam menyuarakan dan memberikan informasi terkait dengan program, kinerja, dan aktivitas kepartaian yang memberikan dampak positif bagi citra partai," katanya.
Dia mengatakan dengan peran dan fungsinya yang strategis di daerah masing-masing, para anggota legislatif dapat secara maksimal menggunakan kedudukanya untuk memenangkan partai.
Yahya menjelaskan hasil survei LSI Indonesia merupakan gambaran bagaimana Partai Golkar dituntut untuk terus meningkatkan elektabilitasnya.
"Kita tidak perlu pesimistis, hasil survei tersebut masih cukup membanggakan namun perlu untuk terus ditingkatkan agar dapat meraih kemenangan," katanya.
Dia mengatakan lokakarya tersebut merupakan bagian dari gerakan politik Partai Golkar untuk mendorong penggunaan anggaran yang pro rakyat, profesional, bertanggungjawab, bersih, dan bebas korupsi.
Workshop Legislatif Partai Golkar Tahun 2017 dilaksanakan dalam dua gelombang, untuk gelombang pertama dilaksanakan pada 1-3 Desember dan 5-7 Desember untuk gelombang yang kedua.
"Dan lebih penting meningkatkan kinerja masing-masing individu peningkatan citra partai guna meraih kemenangan di Pilkada 2018, Pileg, dan Pilpres 2019," kata Ketua Bidang Legislatif, Eksekutif, dan Lembaga Politik DPP Partai Golkar Mohammad Yahya Zaini dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.
Hal itu dikatakannya dalam penutupan Workshop Nasional Legislatif Partai Golkar Tahun 2017 gelombang I, pada 1-3 Desember 2107 di Jakarta.
Ia mengharapkan melalui materi-materi yang disampaikan dalam forum lokakarya itu, para anggota legislatif Partai Golkar memiliki bekal dan acuan dalam mendorong kinerja pemerintahan yang lebih baik.
Dia menilai anggota legislatif dari Partai Golkar se-Indonesia memiliki peran penting bagi penguatan citra Partai Golkar sehingga mereka yang berasal dari semua tingkatan harus memiliki komitmen terhadap pengelolaan keuangan negara secara transparan dan akuntabel.
"Anggota DPRD Partai Golkar baik ditingkat provinsi maupun kabupaten/kota harus mampu memastikan pengelolaan keuangan di daerah masing-masing yang pro terhadap kepentingan rakyat, terbuka, dan dapat diakses semua pihak," ujarnya.
Yahya mengatakan Golkar tidak boleh ketinggalan merespons dinamika dan perkembangan sosial media yang berpengaruh luas, sebagai sarana sosialisasi, pencitraan, dan pemenangan Partai Golkar.
Menurut dia, para anggota legislatif Partai Golkar harus mampu menangkap semangat zaman yang banyak diwarnai oleh generasi milenial, yaitu generasi yang banyak mendapatkan informasi dari sosial media.
"Sarana ini harus betul-betul dimanfaatkan seluruh unsur partai untuk meningkatkan elektabilitasnya. Jangan lupa pula untuk menggunakan sarana media sosial dalam menyuarakan dan memberikan informasi terkait dengan program, kinerja, dan aktivitas kepartaian yang memberikan dampak positif bagi citra partai," katanya.
Dia mengatakan dengan peran dan fungsinya yang strategis di daerah masing-masing, para anggota legislatif dapat secara maksimal menggunakan kedudukanya untuk memenangkan partai.
Yahya menjelaskan hasil survei LSI Indonesia merupakan gambaran bagaimana Partai Golkar dituntut untuk terus meningkatkan elektabilitasnya.
"Kita tidak perlu pesimistis, hasil survei tersebut masih cukup membanggakan namun perlu untuk terus ditingkatkan agar dapat meraih kemenangan," katanya.
Dia mengatakan lokakarya tersebut merupakan bagian dari gerakan politik Partai Golkar untuk mendorong penggunaan anggaran yang pro rakyat, profesional, bertanggungjawab, bersih, dan bebas korupsi.
Workshop Legislatif Partai Golkar Tahun 2017 dilaksanakan dalam dua gelombang, untuk gelombang pertama dilaksanakan pada 1-3 Desember dan 5-7 Desember untuk gelombang yang kedua.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017
Tags: