Karnaval Angsoduo Kota Jambi tampilkan keberagaman etnik
3 Desember 2017 17:04 WIB
Dokumentasi Peserta mengenakan pakaian khas penari Kawasaran pada kegiatan karnaval budaya Manado Fiesta 2017 di Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (2/9/2017). Karnaval itu merupakan kegiatan Wonderfull Indonesia tahun 2017 yang terdiri dari tujuh kegiatan yakni FisCo, Fashion, Food, Fun Music, Flying, Fair and Faith, dan diharapkan mampu menarik kedatangan wisatawan domestik maupun mancanegara. (ANTARA FOTO/Adwit B Pramono)
Jambi (ANTARA News) - Puncak rangkaian festival dan karnaval Angsoduo di Kota Jambi yang digelar dengan melewati rute sekitar satu kilometer, Minggu, menampilkan corak keberagaman sejumlah etnik yang ada di Indonesia.
Keberagaman etnik itu ditampilkan sejumlah peserta yang tergabung dalam forum pembauran kebangsaan dengan mengenakan pakaian adat, seperti Minang, Batak, Jawa, Melayu dan sejumlah etnik lainnya.
Dengan mengenakan pakaian tradisional, peserta juga menampilkan keunggulan kebudayaannya dan pertunjukan khas masing-masing.
Melalui penampilan keberagaman etnik tersebut, para peserta ingin menunjukan keberagaman bangsa yang bersatu untuk keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sementara itu, selain pelajar yang ikut memeriahkan karnaval itu, sejumlah komunitas seni budaya dari paguyuban Tulonggo Seto juga menunjukan atraksi budaya kuda lumping.
Bahkan etnik Tionghoa juga turut menampilkan keunggulannya dengan atraksi barongsai yang diiringi dengan tabuhan khas budayanya itu.
Pertunjukan karnaval budaya yang berakhir di Griya Mayang Rumah Dinas Walikota Jambi itu, mampu menyedot warga di kota itu untuk mengisi liburan akhir pekan dengan menyaksikan karnaval budaya yang diinisiasi pemerintah kota setempat.
"Cukup bagus karnaval seperti ini, karena dapat menghibur warga untuk mengisi liburan akhir pekan," kata Arif (30) yang sengaja datang bersama keluarganya.
Ia berharap pemerintah ke depannya dalam menyelenggarakan karnaval tersebut agar fokus dan lebih banyak menampilkan atraksi dan etnik yang ada di Indonesia.
"Harus ada yang ditonjolkan untuk menunjukan keberagaman yang kita miliki ini, kalau bisa lebih banyak etnik lagi yang bisa menampilkan keunggulan budayanya masing-masing," kata Arif yang merupakan pegawai swasta di Kota Jambi itu.
Keberagaman etnik itu ditampilkan sejumlah peserta yang tergabung dalam forum pembauran kebangsaan dengan mengenakan pakaian adat, seperti Minang, Batak, Jawa, Melayu dan sejumlah etnik lainnya.
Dengan mengenakan pakaian tradisional, peserta juga menampilkan keunggulan kebudayaannya dan pertunjukan khas masing-masing.
Melalui penampilan keberagaman etnik tersebut, para peserta ingin menunjukan keberagaman bangsa yang bersatu untuk keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sementara itu, selain pelajar yang ikut memeriahkan karnaval itu, sejumlah komunitas seni budaya dari paguyuban Tulonggo Seto juga menunjukan atraksi budaya kuda lumping.
Bahkan etnik Tionghoa juga turut menampilkan keunggulannya dengan atraksi barongsai yang diiringi dengan tabuhan khas budayanya itu.
Pertunjukan karnaval budaya yang berakhir di Griya Mayang Rumah Dinas Walikota Jambi itu, mampu menyedot warga di kota itu untuk mengisi liburan akhir pekan dengan menyaksikan karnaval budaya yang diinisiasi pemerintah kota setempat.
"Cukup bagus karnaval seperti ini, karena dapat menghibur warga untuk mengisi liburan akhir pekan," kata Arif (30) yang sengaja datang bersama keluarganya.
Ia berharap pemerintah ke depannya dalam menyelenggarakan karnaval tersebut agar fokus dan lebih banyak menampilkan atraksi dan etnik yang ada di Indonesia.
"Harus ada yang ditonjolkan untuk menunjukan keberagaman yang kita miliki ini, kalau bisa lebih banyak etnik lagi yang bisa menampilkan keunggulan budayanya masing-masing," kata Arif yang merupakan pegawai swasta di Kota Jambi itu.
Pewarta: Dodi Saputra
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017
Tags: