"Sebenarnya sejumlah hotel sudah dipesan wisatawan jauh-jauh hari sebelum Gunung Agung meletus karena mereka memang berlibur ke Banyuwangi," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi MY Bramuda di Banyuwangi, Sabtu.
Menurut dia, dampak letusan Gunung Agung sangat luar biasa bagi Kabupaten Banyuwangi karena sebelumnya Bandara Blimbingsari di Banyuwangi menjadi bandara transit saja.
"Hal itu juga berdampak pada meningkatnya tingkat hunian hotel di Banyuwangi yang terisi sekitar 95 persen dari jumlah kamar yang tersedia karena sebagian wisatawan harus bermalam di hotel akibat kehabisan tiket pesawat dari Bandara Banyuwangi yang menuju Surabaya maupun Jakarta," tuturnya.
Selain itu, lanjut dia, jasa sewa bis biro perjalanan di Banyuwangi juga meningkat karena dipesan wisatawan yang menggunakan jalur darat untuk menuju ke Surabaya, sehingga dampak erupsi sangat berpengaruh pada Kabupaten Banyuwangi.
"Wisatawan yang kehabisan tiket pesawat di Bandara Banyuwangi dan tidak bermalam di hotel, maka mereka akan menggunakan jasa bis sewa untuk menuju Bandara Juanda Surabaya atau kota-kota lain yang dituju," katanya.