Ketinggian banjir di rel Porong terus berkurang
1 Desember 2017 20:22 WIB
Dokumentasi--Pengendara sepeda motor terjatuh saat melintasi rel kereta api yang terendam banjir di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (29/11/2017). Rel kereta api yang terendam banjir tersebut mengakibatkan banyak pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan. (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)
Surabaya (ANTARA News) - Ketinggian banjir yang menggenangi rel kereta api di kawasan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur terus berkurang, dan terpantau hingga Jumat petang mencapai 53 cm dari kop rel, dibanding Kamis (30/11) petang yang mencapai 79 cm dari kop rel.
Manajer Humas PT Kereta Api Daop 8 Surabaya Gatut Sutiyatmoko di Surabaya, Jumat mengatakan ketinggian banjir yang berkurang terpantau di jalur antara Porong - Tanggulangin, yakni km 32+400 sampai dengan km 33+250, dengan titik terdalam di km 32+900.
Gatut mengaku, meski ketinggian banjir berkurang, rel di kawasan tersebut masih belum layak untuk dilalui kereta api, sehingga pola pemindahan jalur masih dilakukan.
Salah satunya, kata Gatut, adalah KA Jayabaya yang awalnya melalui akses rel di kawasan Porong harus memutar menjadi Malang - Blitar - Kertosono - Stasiun Gubeng - Stasiun Pasarturi hingga Pasarsenen.
Sebaliknya, Stasiun Pasarsenen - Surabaya Pasarturi - Stasiun - Gubeng - Kertosono hingga Blitar dan berakhir Malang.
"KA Jayabaya tidak melalui Stasiun Bangil, Tanggulangin, dan Sidoarjo, karena kawasan itu menjadi satu jalur dengan dampak banjir di kawasan Porong," katanya.
Sebelumnya, berkurangnya banjir di kawasan rel Porong karena Daop 8 Surabaya menambah jumlah pompa dari 9 unit menjadi 11 unit untuk mengurangi debit banjir yang menggenangi rel.
Manajer Humas PT Kereta Api Daop 8 Surabaya Gatut Sutiyatmoko di Surabaya, Jumat mengatakan ketinggian banjir yang berkurang terpantau di jalur antara Porong - Tanggulangin, yakni km 32+400 sampai dengan km 33+250, dengan titik terdalam di km 32+900.
Gatut mengaku, meski ketinggian banjir berkurang, rel di kawasan tersebut masih belum layak untuk dilalui kereta api, sehingga pola pemindahan jalur masih dilakukan.
Salah satunya, kata Gatut, adalah KA Jayabaya yang awalnya melalui akses rel di kawasan Porong harus memutar menjadi Malang - Blitar - Kertosono - Stasiun Gubeng - Stasiun Pasarturi hingga Pasarsenen.
Sebaliknya, Stasiun Pasarsenen - Surabaya Pasarturi - Stasiun - Gubeng - Kertosono hingga Blitar dan berakhir Malang.
"KA Jayabaya tidak melalui Stasiun Bangil, Tanggulangin, dan Sidoarjo, karena kawasan itu menjadi satu jalur dengan dampak banjir di kawasan Porong," katanya.
Sebelumnya, berkurangnya banjir di kawasan rel Porong karena Daop 8 Surabaya menambah jumlah pompa dari 9 unit menjadi 11 unit untuk mengurangi debit banjir yang menggenangi rel.
Pewarta: Abdul Malik Ibrahim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: