Dumai, Riau (ANTARA News) - Perusahaan Feri Dumai Express tidak memberangkatkan kapal dua rute internasional, Port Klang dan Port Dickson Malaysia dari Terminal Penumpang Pelindo karena ombak laut belum aman untuk berlayar.

Pengurus Dumai Express Ayong mengatakan, karena ombak di perairan belum bersahabat, maka pelayanan kapal feri dua rute tidak diberangkatkan demi keselamatan penumpang.

"Rute port klang dan port dickson tetap tidak berangkat karena kita tidak mau beresiko ombak tinggi di perairan," kata Ayong, Jumat.

Dumai Express hanya membatalkan kerangkatan dua rute kapal feri ini, sedangkan tujuan domestik seperti Batam dan Malaka Malaysia tetap bisa berlayar karena cuaca dianggap cukup aman.

Dia berharap pada Sabtu (2/12) besok cuaca perairan kembali membaik dan pelayanan transportasi laut kapal feri sudah bisa berlayar melayani penumpang.

"Mungkin sudah bisa berlayar lagi besok ke dua rute itu, dan sejauh ini tidak ada masalah dengan penumpang," sebutnya.

Sebelumnya, Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan Dumai keluarkan maklumat membatasi kapal dan pengguna jasa pelabuhan untuk berlayar ke bagian utara Selat Malaka karena tinggi gelombang laut bisa mengancam keselamatan.

Kepala Seksi Keselamatan Berlayar KSOP Dumai Barnabas F Tallu mengatakan, kondisi cuaca di laut, khususnya bagian utara Selat Malaka sejak Rabu (29/11) memburuk, dan pelayaran mengarah ke kawasan tersebut dibatasi.

"Sejak rabu ombak semakin memburuk dan kita tidak memberikan izin berlayar ke bagian utara selat Malaka, atau di sekitar perairan Aceh," kata Barnabas, Kamis (30/11).

KSOP memberlakukan larangan berlayar karena ombak laut tinggi sangat mengancam keselamatan kapal jenis feri, kapal tunda dan kapal nelayan, disamping itu meminta perusahaan pelayaran untuk meningkatkan kewaspadaan.

Maklumat kewaspadaan cuaca di perairan sudah diedarkan KSOP Dumai ke semua pengguna jasa kepelabuhanan dan nakhoda kapal agar tidak berlayar sementara waktu hingga ombak kembali normal.

Diakui dia, beberapa hari terakhir sejumlah pelayanan transportasi laut feri penumpang terganggu pelayarannya terutama mengarah ke Aceh, Belawan dan tujuan luar negeri ke Malaysia.